Network
SERANG NEWS- Data diri pegiat media sosial Denny Siregar (Densi) dikuliti hacker Bjorka.
Hacker yang dikabarkan berasal dari Polandia itu bahkan menyebar 10 nomor handphone diduga milik Densi ke media sosial.
Dalam data diri yang dibocorkan hecker Bjorka, bahwa Denny Siregar alias Densi dikabarkan memakai 10 nomor handphone.
Awalnya data diri Denny Siregar dirilis hacker Bjorka di saluran Telegram miliknya yang kemudian tersebar di media sosial.
Baca Juga: Bjorka Bobol Data dan Dokumen Pemerintah Indonesia dari Negara Ini, Berikut Pengakuan sang Hacker
Hacker Bjorka memang tengah menjadi pusat perhatian publik tanah air usai mengklaim membocorkan sejumlah data rahasia milik negara.
Data diri yang diduga milik Denny Zulfikar Siregar yang disebar hacker Bjorka di antaranya alamat, pekerjaan, anggota keluarga hingga nomor telepon.
Dari seluruh data itu, yang menarik perhatian soal nomor handphone Denny Siregar yang berjumlah 10 nomor.
Bjorka menyebarkan 10 nomor telepon yang disebut milik Denny Siregar.
"Hi @Dennysiregar7. how does it feel to live using tax money from Indonesian people but instead you use the internet to polarize people?".
"Hai @Dennysiregar7. Bagaimana rasanya hidup menggunakan uang pajak dari orang Indonesia tapi malah menggunakan internet untuk mempolarisasi orang?" tulis Bjorka dikutip ProSerang.com dari akun Twitternya sebelum dikabarkan diblokir Twitter, Senin 12 September 2022.
Sebelumnya hacker Bjorka membobol identitas pribadi milik Menteri Komunikasi dan Komunikasi (Menkominfo) Johnny G Plate.
Dia juga mengklaim berhasil membobol okumen rahasia Presiden Jokowi dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca Juga: Ngeri Hacker Bjorka Ancam Bocorkan Database MyPertamina Dukung Demo BBM, BIN Respons Begini
Kemarin, sebelum dikabarkan akun Twitter Bjorka di suspend Twitter @bjorkanism pada Minggu 11 September 2022.
Bjorka merilis kabar mengejutkan soal sosok yang diduga pembunuh aktivis HAM Munir.
Dalam rilisnya itu diberi judul ‘Siapa yang Membunuh Munir?’ yang mengisyaratkan Bjorka mempertanyakan terkait hal tersebut.
Sementara pada paragraf awal baris kedua, Bjorka menuliskan jawabannya secara langsung dan tegas bahwa orang tersebut diduga Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Munir sat itu diketahui sebagai koordinator KontraS yang getol mengungkap bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.
Bjorka sebelumnya juga mengkalim telah membocorkan banyak data milik pemerintah Indonesia. Salah satunya Presiden Jokowi dan BIN.***
