Afrika Berhasil Mengatasi Wabah Cacar Monyet yang Menyerang Eropa dan Amerika

- 21 Mei 2022, 12:23 WIB
 Afrika Berhasil Mengatasi Wabah Cacar Monyet yang Menyerang Eropa dan Amerika
Afrika Berhasil Mengatasi Wabah Cacar Monyet yang Menyerang Eropa dan Amerika /YouTube Straits Times/
 
 
 
SERANG NEWS - Wabah cacar monyet ialah penyakit langka yang kabarnya baiknya tak menular kepada sesama manusia. 
 
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus cacar monyet dikelompokkan ke dalam keluarga Orthopoxvirus.
 
Dari kasus yang sudah-sudah, penyakit cacar monyet ini menyebar melalui kontak dekat dan sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah, jarang menyebar di tempat lain.
 
Namun baru-baru ini beberapa kasus cacar monyet yang memiliki ciri demam dan bintil berair itu telah dilaporkan di Inggris, Portugal, Spanyol, dan AS.
 
Inggris melaporkan kasus cacar monyet pertama pada 7 Mei dan menemukan enam kasus tambahan. Hingga kini total ada 9 kasus di negara tersebut
 
Sedangkan Portugal pada Rabu 18 Mei 2022 mengatakan telah mengidentifikasi lima kasus infeksi cacar monyet langka.
 
 
Disaat yang sama, Amerika Serikat mengonfirmasi kasus cacar monyet  pertama di negara tersebut tahun ini.
 
Dan spanyol menemukan 23 kasus potensial yang menyangkut cacar monyet ini.
 
Saat ini afrika telah mengatasi beberapa wabah cacar monyet selama pandemi COVID-19, yang baru menjadi perhatian di Eropa dan Amerika Serikat.
 
Pelaksana Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika Ahmed Ogwell Ouma pada Kamis, 19 Mei 2022. 
 
"Selama pandemi ini, kami mengalami beberapa wabah cacar monyet di benua Afrika. Kami memperkirakan wabah lain akan muncul dan kami akan menanganinya dengan cara yang biasa," tuturnya. 
 
Ouma mengatakan bahwa sejak 2020 wabah telah terlihat dan terkendali di Republik Demokratik Kongo, Nigeria, Kamerun, dan Republik Afrika Tengah.
 
Ahmed Ougwell Ouma juga menambahkan "Namun kami prihatin beberapa negara di luar, terutama di Eropa, yang mengalami wabah cacar monyet ini. Akan sangat berguna untuk berbagi pengetahuan mengenai apa sebenarnya sumber wabah ini," kata dia.
 
"Kami berhubungan dekat dengan rekan-rekan kami di CDC Eropa untuk mencoba dan memahami dari mana asalnya karena ketika Anda melihat cacar monyet di lingkungan yang jauh dari kawasan hutan, maka sejauh menyangkut kesehatan masyarakat, pasti hal itu menimbulkan banyak pertanyaan."
 
Virus langka ini pertama kali di temukan di tahun 1958, saat itu monyet yang sedang dipelihara untuk diteliti di laboratorium kebetulan mengalami semacam cacar. 
 
 
Virus cacar monyet ini juga umum di kalangan hewan pengerat, untuk itu monyet bukanlah satu-satunya yang membawa virus ini ke masyarakat. 
 
Para ilmuan beranggapan, penggundulan hutan dan perubahan iklim menjadi faktor terjadinya zoonosis atau lompatan penyakit dari inang hewan ke manusia. 
 
Selain itu, konsumsi hewan buruan dan hewan semak juga dapat beresiko terkena penyakit ini. Anak-anak dan ibu hamil beresiko tinggi terpapar penyakit ini. 
 
Bahkan untuk ibu hamil terdapat resiko anak lahir mati maupun cacar turunan. ***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x