“Mereka menyibukkan diri utuk menjadi calon presiden, di situ ada Erick Tohir, Airlangga Hartanto, Sandiaga Uno, Prabowo Subianto. Jadi paling tidak empat atau lima orang dalam kabinet sedang mematuk-matuk diri agar mendongkrak elektabilitas mereka," ujarnya.
Baca Juga: Elektabilitas Erick Thohir Meningkat Dibanding Tokoh Partai, Pengamat: Modal Awal yang Baik
Selain itu, kata dia, beberapa nama seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan juga Anis Baswedan yang juga semua sedang mempercantik diri memberikan pencitraan yang lebih baik.
“Semuanya sedang melakukan hal itu, tapi bagi pemerintahan Presiden Jokowi jika semua nya itu masih dilakukan dan dibiarkan, maka sisa masa jabatan yang dua tahun ini sangat tidak efektif, jadi eskalasi keburukan itu semakin menguat," ujar Refly.
Ia juga menilai, jika semuanya sibuk melakukan pencitraan dan lalai akan tugasnya, maka bisa menyebabkan negara ini terjun bebas, karena mereka tidak lagi fokus pada masalah-masalah yang harusnya lebih difikirkan solusinya.
Karena itu, Refly Harun menilai pemerintahan Jokowi sebaiknya memperbaiki diri, dalam dua tahun terakhir masa pemerintahanya, ia juga menyinggung masalah penegakan HAM, termasuk kasus KM 50 dan juga soal IKN serta masalah lainnya.
“Sehingga ketika dia berhenti damage yang dihasilkan itu minimalis dan hal-hal yang baik jadi maksimalis inilah yang bisa menyelamatkan Indonesia yang sesungguhnya tapi menghadapi menteri-menteri yang tidak fokus lagi adalah ganti menterinya," ujarnya.***