Skala VEI ditentukan dari volume material piroklastik yang dikeluarkan saat erupsi, tipe letusan, ketinggian kolom erupsi dan durasi erupsi. Material piroklastik yang dimaksud adalah abu vulkanik, tephra, aliran piroklastik dan jenis material lontar lainnya.
Ada sembilan skala VEI, yaitu dari skala 0 hingga skala 8. Kenaikan satu tingkat skala berarti kenaikan sepuluh kali kekuatan letusan. Berikut penjelasan tentang skala VEI menurut beberapa sumber:
Baca Juga: Sepanjang Ramadhan 1443 H, Ribuan Orang Menerima Manfaat Zakat Dompet Dhuafa Banten
- Skala 0: Merupakan erupsi yang bersifat efusif (lelehan), hanya melontarkan material vulkanik sebesar 0,0001 kilometer kubik tanpa ledakan.
- Skala 1: melontarkan 0,0001 - 0,001 kilometer kubik material vulkanik dengan ledakan kecil.
- Skala 2: melontarkan 0,001 - 0,01 kilometer kubik material vulkanik dengan ledakan sedang. Terjadi puluhan kali dalam setahun. Pada tahap ini letusan dideskripsikan sebagai ‘eksplosif’.
- Skala 3: melontarkan 0,01 - 0,1 kilometer kubik material vulkanik dengan ledakan sedang hingga besar. Terjadi beberapa kali dalam setahun dan sudah termasuk deskripsi ‘bencana’. Beberapa peristiwa letusan skala 3 pernah terjadi contohnya di Gunung Unzen Jepang, Gunung Merapi Indonesia dan Nevado del Ruiz Colombia.
- Skala 4: melontarkan 0,1 - 1 kilometer kubik material vulkanik. Terjadi puluhan kali dalam satu dekade. Contoh letusan skala 4 yang pernah terjadi adalah letusan di Mont Pelee, Martinique.
- Skala 5: melontarkan 1 - 10 kilometer kubik material vulkanik. Terjadi sekali dalam satu dekade. Sejarah juga mencatat beberapa peristiwa gunung meletus berskala 5 VEI antara lain Gunung St. Helens USA dan Gunung Vesuvius Italia yang menghancurkan Pompeii.