Blak-blakan Putri Soekarno Sebut Komunis Tak Terlibat Peristiwa G30S Tahun 1965, Ungkap Siapa Dalangnya

- 15 November 2021, 12:44 WIB
Putri Soekarno, Kartika Soekarno ungkap bahwa komunis bukanlah dalang di balik peristiwa G30S
Putri Soekarno, Kartika Soekarno ungkap bahwa komunis bukanlah dalang di balik peristiwa G30S /Instagram / @kartikasoekarnofoundation

SERANG NEWS - Putri Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, Kartika Soekarno meyakini bukan komunis dalang peristiwa G30S tahun 1965 silam.

Kartika Soekarno meyakini ada pihak-pihak lain yang terlibat pada peristiwa G30S tahun 1965 tersebut.

Hal itu, berdasarkan sejumlah dokumen yang baru-baru ini dibuka, Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat, CIA telah mengawasi sang Proklamator sejak tahun 1950.

"Nasib tragis ayah saya dialami oleh jutaan orang Indonesia yang hidupnya dihancurkan oleh kudeta militer berdarah tahun 1965," katanya dikutip dari The Guardian Senin 15 November 2021. 

Baca Juga: Sejarah Asal Asul Kesultanan Banten dan Daftar Sultan Banten Pertama hingga Terakhir

Dirinya meyakini peristiwa G30S pada tahun 1965 didukung oleh pemerintah Amerika, Inggris, dan Australia.

"Dari dokumen-dokumen yang baru-baru ini dibuka, kami menemukan bahwa, mulai tahun 1950-an, CIA terus mengawasi Soekarno," ujarnya.

Pada tahun 1965, dikatakan Kartika Inggris menghasut pembunuhan massal dengan dalih bahwa orang-orang komunis bertanggung jawab atas pembunuhan enam jenderal terkemuka Indonesia.

"Hari ini, masih ada perdebatan tentang siapa yang berada di balik pembunuhan ini. Ayahku tahu komunis tidak membunuh enam jenderalnya; dia juga tahu maksud pemerintah Inggris dan Amerika untuk melihatnya digulingkan," tuturnya. 

Baca Juga: Desakan Wartawan, Agenda Sidang Pemilihan Presiden Indonesia Dipercepat Lebih Awal pada 18 Agustus 1945

"Dia (Soekarno) sangat blak-blakan dengan motonya yang agak agresif, “Amerika kita setrika, Inggris kita linggis” (Mari kita besi Amerika dan bash Inggris).

Namun, dia entah bagaimana tidak berdaya ketika menghadapi rekan senegaranya sendiri.

Jadi, ketika seorang jenderal militer tak dikenal, Suharto, mengambil alih dan memerintahkan pembunuhan semua komunis dan pengikut Sukarno.

Menurutnya saat itu banyak warga sipil yang bahkan tidak tahu arti ideologi komunis juga ditangkap, disiksa, dibunuh. 

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok dan 5 Fakta Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Wajib Diketahui

"Banyak warga sipil yang bahkan tidak tahu arti ideologi komunis juga ditangkap, disiksa, dibunuh," ujarnya.

Dikatakan Kartika, selama beberapa generasi, anggota keluarga korban juga dianiaya. Mereka ditandai dengan simbol pada kartu identitas mereka yang mencegah mereka mendapatkan pekerjaan.

"Mereka tidak dapat bersekolah di sekolah umum dan sulit bagi anak-anak mereka untuk bersekolah di sekolah swasta kecuali beberapa sekolah Katolik," ucapnya.

"Bahkan saudara perempuan saya sendiri, Megawati Sukarno Putri, tidak dapat menyelesaikan studinya di universitas," katanya.***

Editor: Kiki

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah