Baca Juga: Mendagri: TNI-Polri Pantau Warga Makan 20 Menit di Warteg dan Resto saat PPKM Level 4
Tepatnya, satu hari sebelum tim gabungan TNI-Polri mengeksekusi rencana penindakan terhadap KKB Papua.
Dengan adanya perubahan rencana tersebut, tim yang dipimpin Anton lantas berganti status menjadi tim penindak.
Perubahan rencana tersebut dilakukan lantaran dua Tim Nanggala dan satu Tim Belukar telah diidentifikasi oleh KKB. Sebelumnya, ketiga tim itu berstatus sebagai tim penindak.
Saat Anton dan tim melakukan pengamatan di Ilaga Kabupaten Puncak, Papua, terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali. Tembakan tersebut mengenai lengan, punggung, dan kaki Bharada I Komang Wira Natha (yang saat ini berpangkat Bharatu Anumerta).
Mengetahui hal itu, Anton mengaku merasa terguncang, apalagi ia juga berhubungan dekat Komang.
Anton bersama tim pun bergegas untuk menyelamatkan Komang. Mereka mengevakuasi Komang dengan sigap dan hati-hatian, terlebih mereka masih dalam situasi menjadi target sasaran dari KKB Papua.
Akan tetapi, saat proses evakuasi berlangsung, timah panas yang berasal dari KKB bersarang di punggung Anton. Sementara, Komang berhasil diamankan oleh rekan-rekan satu timnya.
Anton mengatakan, tubuhnya terasa kram dan sempat mati rasa. Spontan, Anton berlindung dengan membaringkan badannya.