Mundurnya Pejabat Dinkes Banten Dinilai Bisa Ganggu Pelayanan Masyarakat

- 31 Mei 2021, 18:15 WIB
Direktur Eksekutif ALIPP sebut pengunduran diri pejabat Dinkes Provinsi Banten rugikan pelayanan masyarakat.
Direktur Eksekutif ALIPP sebut pengunduran diri pejabat Dinkes Provinsi Banten rugikan pelayanan masyarakat. /Ken Supriyono/SerangNews.com/

“Secara psikologi saya juga memaklumi, karena konon mereka yang mundur ini karena ketakutan, merasa takut dikorbakan. Karena terbukti LS, seorang PPK ditetapakan sebagai tersangka oleh Kejati Banten,” katanya.

Atas persoalan tersebut, Uday mendesak Gubenur Banten Wahidin Halim dan Ati Pramudji Hastui selaku Kepala Dinkes Banten.

“Gubernur harus segera ambil sikap atas pengunduran diri mereka. Kedua Kepala Dinas Kesehatan, dr Ati harus beratanggung jawab karena dia sebagai penanggung jawab di lingkungan Dinkes Banten,” ujarnya.

Banyak kekosongan jabatan di Dinkes Provinsi Banten harus segera diisi. Sebab, pemerintahan harus tetap berjalan kendati proses penegakan hukum yang sedang ditangani Kejati Banten tetap berjalan.

Baca Juga: Kajati Diminta Segera Amankan Dokumen Dugaan Kasus Korupsi Masker di Dinkes Banten

“Jangan sampai Dinkes lumpuh. Di situ kan ada 4 bidang, bukan sedikit itu. Dan secara teknis mereka yang melakukan pelayanan publik di bidang kesehatan,” cetus Uday.

Sebelumnya diberitakan 20 pejabat di Dinkes Provinsi Banten mengundurkan diri. Mereka berdalih selama ini sudah bekerja secara maksimal dalam melaksanakan tugas sesuai arahan Kepala Dinas Kesehatan yang dilakukan penuh tekanan dan intimidasi.

“Kondisi tersebut membuat kami bekerja tidak nyaman dan penuh ketakutan," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Alasan kedua yakni, menyoal LS, salah satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinkes Provinsi Banten yang telah ditetapkan tersangka dalam dugaan kasus korupsi pengadaan masker.

Baca Juga: Modus Dugaan Korupsi Masker di Dinkes Banten yang Rugikan Keuangan Negara Rp1,6 Miliar

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x