Gubernur WH Perbolehkan Sekolah Tatap Muka di Banten, Ini Syarat Protokol Kesehatan yang Harus Dipenuhi

- 24 Maret 2021, 19:42 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim atau WH saat evaluasi persiapan sekolah tatap muka di SMK N 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu 24 Maret 2021.
Gubernur Banten Wahidin Halim atau WH saat evaluasi persiapan sekolah tatap muka di SMK N 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu 24 Maret 2021. /Dok. Humas Pemprov Banten/

SERANG NEWS – Sekolah SMA/SMK di Provinsi Banten diperbolehkan membuka sekolah tatap muka sepanjang tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) saat persiapan dan evaluasi sekolah tatap muka dengan Kepala Sekolah SMA/SMK Negeri se-Kabupaten Lebak, di SMK N 1 Rangkasbitung, Rabu 24 Maret 2021.

Menurut WH, sekolah tatap muka dapat dilaksanakan jika sekolah sudah siap dengan protokol kesehatan. Sebab, jika tidak menerapkan protokol kesehatan dikhawatirkan dapat menjadi kluster baru penularan Covid-19.

"Saya tadi melakukan simulasi dan evaluasi terkait kesiapan sekolah tatap muka,” katanya kepada wartawan usai evaluasi persiapan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Ditarget Rampung Desember 2021, Gubernur WH: Banten Akan Miliki Stadion Megah

Baca Juga: Wanti-wanti Laporan Keuangan Pemprov Banten, WH: Jangan Ada Potensi Penyalahgunaan yang Rugikan Negara

Evaluasi dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dan mendapat dukungan dari para kepala sekolah. Menurutnya sekolah tatap muka dapat diizinkan sepanjang memenuhi protokol kesehatan yang ketat dan terbatas.

WH juga mengaku sudah berkomunikasi langusng dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Dalam pertemuan itu, sekolah harus memperhatikan status zona wilayah dalam pandemi Covid-19. Kemudian, ketersediaan ruangan, kesiapan guru, para siswa dan orang tua.

Karenanya, WH berpesan kepada para sekolah dan guru, untuk memberi contoh kepada masyarakat. Khusunya dalam mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Baca Juga: Tiga Polsek di Wilayah Hukum Polres Serang Berganti Pimpinan, Berikut Rinciannya

Baca Juga: Kronologis Pembacokan di Pasar Rau Kota Serang, Berawal dari Saling Ejek, Empat Pelaku Ditangkap di Lampung

"Kalau kita tidak disipilin terhadap protokol kesehatan, bakal menjadi lahan subur berkembangnya Covid-19," ujarnya.

WH juga menyampaikan sampai saat ini pemerintah terus berupaya melakukan penanggulangan Covid-19.

"Kita harus selalu beryukur kepada Allah SWT dalam situasi dan kondisi apapun. Karena kita selalu mendapatkan anugerah Allah SWT. Kita berhikmat kepada Allah SWT, karena akan ada jalan keluar, di balik kesusahan ada kemudahan," tambahnya.

Kepala Sekolah dan Guru SMK, lanjutnya, harus berani mengkaji lagi pembidangan-pembidangan yang sudah jenuh. Perubahan jurusan bisa terjadi dalam dua atau tiga tahun.

Baca Juga: Hendak Kabur, Tiga Pelaku Pembacokan di Pasar Rau Dihadiahi Timah Panas oleh Polisi

Baca Juga: Partai Gerindra Usung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024

"Kepala Sekolah harus mampu mencermati tren di dunia usaha untuk mencari model pendekatan yang menyesuaikan tren hari ini dan ke depan. Karena kalau tidak, kita tidak bisa menghasilkan lulusan yang siap bekerja," katanya.

"Kalau pendidikan terbatas, anak-anak kita tidak akan mampu bersaing untuk masuk dunia kerja atau industri," sambungnya.

Dikatakannta, tahun ini Pemprov Banten akan membangun 13 Unit Sekolah Baru (USB) untuk SMA/SMK Negeri di Kabupaten Lebak yang masih menumpang di sekolah lain.

"Saya selalu optimis, membangun pendidikan itu selalu mendapatkan kemudahan dari Allah SWT," pungkasnya.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x