400 Warga Myanmar Cari Perlindungan ke India, Termasuk Polisi dan Pemadam Kebakaran

- 16 Maret 2021, 12:22 WIB
Militer Myanmar / Reuters /
Militer Myanmar / Reuters / /

SERANG NEWS - Lebih dari 400 warga Myanmar menyeberang dan mencari perlindungan ke negara tetangga, India sejak akhir Februari 2021.

Mereka termasuk polisi dan petugas pemadam kebakaran, beberapa di antaranya hanya membawa pakaian yang dimasukkan ke dalam karung plastik putih saat melintasi perbatasan.

Mereka menari perlindungan ke Indoa setelah pasukan keamanan Myanmar melakukan tindakan kekerasan terhadap demonstran pro-demokrasi.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Mengutuk Kekerasan, AS Blaclist Anak-anak Pemimpin Militer Myanmar

Polisi mengatakan, mereka melarikan diri karena takut akan penganiayaan setelah menolak perintah junta militer untuk menembak pengunjuk rasa.

"Sekitar 116 orang menyeberang pada hari Jumat," kata petugas polisi di negara bagian Mizoram, India, yang enggan disebutkan namanya dikuti SerangNews.com dari Reuters pada Selasa, 16 Maret 2021.

Baca Juga: Pasukan Tentara Myanmar Sweaping Rumah Warga, AS dan PBB Minta Kekerasan Disetop

Pemerintah federal India telah memerintahkan pihak berwenang setempat untuk menghentikan arus masuk, namun medan pegunungan yang sulit dilalui, membuat polisi setempat sulit untuk berpatroli.

Salah satu kelompok pendatang terbesar yang baru-baru ini tiba di India (berjumlah sekitar 100 orang) tinggal di sebuah desa di distrik Champhai Mizoram.

Baca Juga: Termasuk Indonesia, Berikut Daftar Negara yang Berhenti Menggunakan Vaksin AstraZeneca

Sebuah perjalanan singkat di jalan pegunungan yang kasar dari sungai Tiau yang menandai perbatasan antara kedua negara.

Di antara mereka yang berlindung di desa, yang tidak disebutkan oleh para pemimpin masyarakat setempat, adalah seorang petugas pemadam kebakaran dari negara bagian Chin Myanmar yang hanya menyebut namanya sebagai Khaw.

Baca Juga: Ditanya Perombakan Kabinet, PM Thailand Kesal Semprot Wartawan dengan Disinfektan

Pejabat itu mengatakan atasannya telah meminta dirinya pada 18 Februari 2021 untuk menghentikan dan membubarkan demonstran anti kudeta.

Khaw (34) mengatakan dia telah menolak perintah tersebut dan berhenti bekerja, bersama dengan 20 petugas pemadam kebakaran lainnya.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar Dikecam Dunia, 38 Orang Dikabarkan Meninggal Sejak Terjadinya Konflik

“Saya mendukung CDM,” katanya, mengacu pada gerakan pembangkangan sipil melawan junta Myanmar.

“Saya tidak ingin berada di bawah kendali militer,” katanya, berbicara melalui penerjemah, menambahkan bahwa 16 petugas pemadam kebakaran Myanmar lainnya juga mencari perlindungan di desa India.***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x