70 KK di Bantaran Sungai Pesanggrahan Tangsel Bakal Terisolir, Jika Bencana Tanah Retak Berujung Longsor

- 22 Februari 2021, 15:12 WIB
Ketua RT 04, RW 06, Akhya Rudin menunjuk material longsor yang terjadi di bantaran Sungai Pesanggrahan, Tangsel, Senin 22 Februari 2021
Ketua RT 04, RW 06, Akhya Rudin menunjuk material longsor yang terjadi di bantaran Sungai Pesanggrahan, Tangsel, Senin 22 Februari 2021 /Ade maulana/SerangNews//

SERANG NEWS- Sebanyak 70 kepala keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Sungai Pesanggrahan Jalan Lembah 1, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan was-was.

Pasalnya pasca bencana tanah retak yang terjadi pada Sabtu 20 Februari 2021 kemarin hingga kini belum mendapatkan penanganan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Kondisi jalan sepanjang 100 meter yang retak dan menjadi satu-satunya akses warga  itu, kondisinya semakin parah dan terancam longsor jika hujan deras turun kembali di wilayah itu.

Baca Juga: Rawan Longsor, Bencana Tanah Retak Ancam Akses Jalan Warga di Bantaran Sungai Pesanggrahan Tangsel

Ketua RT 04, RW 06 Jalan Lembah 1, Akhya Rudin mengatakan, tanah retak mulai terjadi pasca hujan deras yang melanda kawasan itu pada tanggal 19-20 Februari 2021 lalu.

Dijelaskan Akhya, jalan sepanjang 100 meter yang sudah diaspal tersebut kini retak dan terancam longsor mengancam keselamatan warga.

"Kalau longsor sampe terjadi, warga disini bakal terisolir. Karena nggak ada akses jalan lagi. Jalan yang retak itu satu-satunya yang digunakan warga," tutur Akhya kepada SerangNews.com, Senin 22 Februari 2021.

Baca Juga: Perjalanan Kereta Kembali Dibatalkan Hari Ini, PT KAI: Tiket Dapat Direfund Maksimal 30 Hari Keberangkatan

Sebelumnya diberitakan SerangNews.com, bencana tanah retak terjadi di Jalan Lembah 1, RT 04, RW 06, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Akibat kejadian itu, akses jalan utama yang digunakan untuk aktivitas 70 kepala keluarga yang tinggal diatas pinggir Sungai Pesanggrahan itu rawan dan terancam longsor.

Ketua RT 04, RW 06 Jalan Lembah 1, Akhya Rudin mengatakan, tanah retak mulai terjadi pasca hujan deras yang melanda kawasan itu pada tanggal 19-20 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Senin 22 Februari 2021, Dibawah Guyuran Hujan, Kerinduan Ken Peluk Hangat Maudy

Dijelaskan Akhya, jalan sepanjang 100 meter yang sudah diaspal tersebut kini retak dan terancam longsor mengancam keselamatan warga.

"Tanah retaknya itu kelihatan pasca hujan deras dua hari lalu. Sebelumnya belum retak tanahnya. Warga disini khawatir, kalau turun hujan deras lagi bisa saja longsor ini," ujar Akhya kepada SerangNews.com, Senin 22 Februari 2021.

Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, Akhya bersama warga sekitar memberikan batas patok menggunakan tali plastik di sepanjang jalan yang tanahnya retak.

Baca Juga: Vaksinasi Corona Tahap Kedua untuk Lansia Dibuka, Begini Cara Daftar Melalui Link di 34 Kota se-Indonesia

Dia juga mengaku, pihak Kelurahan Cirendeu bersama jajarannya sudah turun ke lokasi. Namun menurutnya hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

"Kita butuh perhatian, dan cepat direalisasikan untuk menghindari longsor. Bukan cuma cek-cek aja ke lokasi, tapi nggak ada kelanjutannya. Apalagi ini satu-satunya akses jalan warga disini," tuturnya sambil menunjuk ke arah tanah yang retak.

Akhya pun menuturkan, kejadian tanah retak ini merupakan pertama kalinya terjadi disini. Kalau banjir, dia bersama warga lainnya kerap terbiasa mengalaminya. Apalagi saat musim hujan dan banjir seperti sekarang.

Baca Juga: Terkuak Selingkuhi Nissa Sabyan, Ayus Akui Khilaf dan Sampaikan Permintaan Maaf

Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan, Chaerudin, mengaku akan meneruskan informasi tanah retak di Jalan Lembah 1, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tangsel.

"Sudah saya terusin ke Pak Kadis PU. Terima kasih infonya om," tuturnya singkat saat dikonfirmasi SerangNews.com melalui pesan singkat WhatsApp.

Sementara pantauan SerangNews.com di lokasi, jalan setapak sepanjang 100 meter yang sudah diaspal tersebut, terlihat retak-retak. Kondisi keretakan juga cukup parah, dan bisa terjadinya longsor.

Baca Juga: Rel Terendam Banjir, Perjalanan Kereta Jarak Jauh dari Stasiun Senen Dibatalkan

Kondisi itu, tentu saja membahayakan warga, dan para pengguna jalan yang kerap melintasi jalan setapak tersebut.

Terlebih, kondisi jalan yang retak, dan rumah warga di wilayah itu berada persis di atas bantaran Sungai Pesanggrahan, dengan jarak ketinggian jurang kurang lebih 10 hingga 15 meter.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x