Rokok dan Kopi Jadi Penyebab Angka Kemiskinan di Banten Bertambah 81 Ribu Orang

- 17 Februari 2021, 18:11 WIB
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Banten dari tahun 2002-2020
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Banten dari tahun 2002-2020 /Tangkap layar/ Banten.bps.go.id/

SERANG NEWS - Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada bulan September 2020, angka kemiskinan di Provinsi Banten meningkat 0,71 persen atau bertambah 81.650 orang selama tujuh bulan terakhir.

Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan pada bulan Maret yang hanya mencapai 5,29 persen.

"Hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin sebanyak 81,65 ribu orang dari 775,99 ribu orang pada Maret 2020, menjadi 857,64 ribu orang pada September 2020," kata Kepala BPS Banten, Adhi Wiriana melalui keterangan resminya dikutip Serang News pada Selasa, 17 Februari 2021.

Baca Juga: Hasil Survei: Angka Kemiskinan di Banten Meningkat 0,71 Persen pada September 2020

Ia menyebutkan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

"Pada September 2020, sumbangan garis kemiskinan dari makanan tercatat sebesar 71,89 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi Maret 2020 yang sebesar 71,78 persen," ujarnya.

Baca Juga: Viral, Truk Bermuatan Lele Terguling di Serpong, Warga Ramai-Ramai Berebut

Dari jenis komoditi makanan tersebut, yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan di perkotaan dan di perdesaan adalah beras, rokok kretek/ filter, telur ayam ras, daging ayam ras, susu bubuk, serta kopi bubuk & kopi instan.

Sementara komoditi non makanan penyumbang terbesar di perkotaan dan perdesaan yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi.

Halaman:

Editor: Muh Iqbal Zikri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah