SERANG NEWS - Mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan angkat bicara soal sindiran Jusuf Kalla kepada Presiden Jokowi.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu menyindir Jokowi yang meminta dikritik dalam menjalankan pemerintahan.
Namun, kata JK, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi.
"Harus ada check and balance, ada kritik dalam pelaksanaanya. Beberapa hari lalu, presiden mengumumkan 'silakan kritik pemerintah'. Tentu banyak pertanyaan, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi? Ini tentu menjadi bagian dari upaya kita semua," tuturnya.
Hal itu disampaikan JK dalam sebuah acara Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI: Menjaga Demokrasi Mengokohkan NKRI di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diunggah kanal YouTube PKSTV, Jumat, 12 Februari 2021.
Menanggapi hal itu, Budiman melalui cuitan di akun Twitternya menilai, sindiran dari Jusuf Kalla bukan lah sebuah kritik terhadap Jokowi. Ia menilai, JK harus membedakan mana kritik dan mana provokasi.
"Jgn rasis & pro kekerasan, pak.
Saya tak pernah jd Wapres 2 kali di era demokrasi tp tahu beda kritik & provokasi," tulisnya sambil menanggapi tautan sebuah berita Sabtu 13 Februari 2021.
"Kenapa? Karena saya dulu kritikus & oposan (di luar & di dalam sistem). Bhw saya dulu ditangkap, bkn krn saya rasis tp rejimnya tak demokratis," tambahnya.