Yang jauh lebih penting, lanjut Ali, lulusan Akpol 1991 ini tidak pandang bulu dalam menangani kasus. Saat dirinya menjabat Kabareskrim kasus-kasus besar berhasil diungkap.
“Mulai menangkap pelaku penyerangan Novel Baswedan, penangkapan buronan terpidana kasus hak tagih atau cassie Bank Bali, Djoko Tjandra. Termasuk mengungkap kasus sabu terbesar di Banten Jawa Barat,” ungkap Ali.
Baca Juga: 15 Korban Longsor Sumedang Belum Ditemukan, Basarnas Perpanjang Pencarian
Presiden Joko Widodo yang memilihnya sebagai calon tunggal Kapolri, kata Ali, sudah sangat tepat. Yang bersangkutan juga memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam jenjang karirnya sebagai perwira tinggi Polri.
“Presiden dalam hal ini sudah sangat tepat dengan memilih Pak Sigit sebagai pengganti Pak Idham Aziz. Karena memang track record Pak Sigit terkenal baik, tidak ada cacat ketika beliau bertugas sepanjang karirnya di kepolisian,” ucapnya.
Seperti diketahui, lulusan Akpol 1991 ini dipilih Presiden Jokowi dari lima daftar nama yang sebelumnya disodorkan Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang juga Menko Polhukam Mahfud MD.
Baca Juga: Sebut Polri Banyak Faksi yang Saling Sandera, Ini Kata Novel Baswedan untuk Listyo Sigit Prabowo
Selain Komjen Listyo Sigit Prabowo, empat nama lainnya yakni, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Komjen Arief Sulistyanto, serta Kepala Badan Pemeliharaa Keamanan Polri Komjen Agus Andrianto.
Dari lima nama tersebut, Presiden Jokowi pada melalui Mensesneg Pratikno pada Rabu 13 Januari 2021 menyerahkan nama Lityo Sigit Prabowo kepada DPR RI.
Rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Kapori akan dilaksanakan di DPR RI mulai Senin 18 Januari diawali dengan ujian pembuatan makalah dan Selasa 19 Januari dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.***