Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Ili Lewotolok Capai 9.028 Jiwa

- 7 Desember 2020, 07:30 WIB
STATUS vulkanik Gunung Ili Lewotolok di Lembata Nusa Tenggara Timur hingga Minggu 6 Desember 2020 masih berada pada level III atau ‘Siaga’, jumlah warga pengungsi di 11 titik pengungsian terus bertambah mencapai 9.028 jiwa.
STATUS vulkanik Gunung Ili Lewotolok di Lembata Nusa Tenggara Timur hingga Minggu 6 Desember 2020 masih berada pada level III atau ‘Siaga’, jumlah warga pengungsi di 11 titik pengungsian terus bertambah mencapai 9.028 jiwa. /Dok. BPBD Lembata/

SERANG NEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata mencatat pengungsi akibat erupsi gunung Ili Lewotolok mencapai 9.028 jiwa.

Para pengungsi merupakan warga lereng Gunung Ili Lewotolok. Para pengungsi ini tersebar di pos pengungsian maupun rumah-rumah warga. 

Mereka yang mengungsi di fasilitas publik tersebar di 11 titik, yaitu kantor bupati lama 1.383 jiwa, aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279, los pasar Lamahora 190, aula Kopdit Ankara 169.

SMPN 1 Nubatukan 120, aula Selandoro 78, Aula Kantor Camat 70, aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, aula GMIT Maranatha 64, aula BKD PSDM 63 dan aula Kelurahan Lewoleba Barat 15. 

Baca Juga: Distribusikan Logistik ke Pengungsi Gunung Ili Lewotolok, BNPB Gunakan Helikopter Chinook 

Baca Juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Ini Lokasi yang Berpotensi Terdampak

Sedangkan di rumah keluarga, sebanyak 20 desa menjadi tujuan untuk pengungsian. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan langkah-langkah penanganan darurat dilakukan BPBD Kabupaten Lembata dibantu dengan berbagai unsur. 

"Sejak awal, mereka membantu untuk melakukan evakuasi warga yang berada di kawasan bahaya menuju ke tempat pengungsian di Kecamatan Lewoleba dan Hadakewa," katanya dikutip Serangnews.com dari laman resmi BNPB. 

Halaman:

Editor: Kiki

Sumber: BNPB


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah