SERANG NEWS - Gunung Api Semeru di Jawa Timur teramati meluncurkan awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.
Menghindari hal yang tidak diinginkan PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Baca Juga: Gunung Semeru Keluarkan Lava Pijar, Aktivitas Pendakian Dibatasi
Baca Juga: Erupsi Gunung Ili Lewotolok, 5.830 Jiwa Mengungsi
"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Inforrmasi Publik Kementerian ESDM, Agung Pribadi, di Jakarta, Selasa 1 Desember 2020.
Aktivitas Gunung Semeru saat ini, dikatakan Agung berpusat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru yang terbentuk sejak 1913. Saat ini status aktivitas vulkanik Gunung Semeru berada pada level II atau 'Waspada'.
Melihat secara kronologi, PVMBG melaporkan secara visual bahwa pada periode 1 Oktober hingga 30 November 2020, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Baca Juga: Gunung Ili Lewotolok Erupsi, 4.628 Jiwa Mengungsi