Kondisi Terkini Gunung Merapi Pasca Erupsi Siang 11 Maret 2023, Status Siaga dan Prediksi dari BPPTKG

13 Maret 2023, 10:00 WIB
Kondisi Terkini Gunung Merapi Pasca Erupsi Siang 11 Maret 2023, Status Siaga dan Prediksi dari BPPTKG /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa./

SERANG NEWS – Berikut kondisi terkini Gunung Merapi yang akan diulas dalam artikel ini.

Gunung Merapi yang berada di wilayah antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami erupsi pada Sabtu 11 Maret 2023 siang.

Gunung Merapi erupsi dengan mengeluarkan awas panas. Saat ini status Gunung Merapi masih berada pada level III atau Siaga.

Simak info terkini dari Gunung Merapi dan prediksi yang dikeluarkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)

Menurut kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan Gurung Merapi masih berpotensi mengeluarkan guguran lava dan  awan panas yang akan menerjang sektor barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca Juga: Gunung Merapi Jawa Tengah Erupsi Siang Ini! BPPTKG Ungkap Semburan Awas Panas Letusan Merapi ke Arah...

Pada sektor tenggara, sektor ini meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Jadi, aktivitas vulkanik untuk yang menjadi sumber ancaman kepada masyarakat akan dievaluasi." ujar dia.

Agus juga menemukan adanya perubahan bentuk pada permukaan tubuh gunung di sisi barat laut Merapi yang terpantau selama dua tahun terakhir.

Sebelumnya, perubahan bentuk hanya terjadi pada lokasi dua kubah lava gunung api aktif itu yakni di tengah kawah dan sisi barat daya.

"Ini sesuatu yang unik, selain unik juga berpotensi bahaya sehingga perlu kami sampaikan," ujar dia.

Baca Juga: 3 Wali yang Memakamkan Sunan Gunung Jati Sebelum Jasad Sucinya Dijemput Malaikat dan Dikunjungi Para Peziarah

Agus menjelaskan laju deformasi pada sisi barat laut Merapi sebesar lebih dari 15 meter dalam kurun waktu dua tahun.

Perkembangan itu cukup besar jika dibandingkan deformasi saat menjelang erupsi Merapi pada 2006 dan 2010 yang kurang dari 4 meter, meski kala itu terjadi dalam tempo yang cepat.

"Besarnya (deformasi) 15 meter ini yang menjadi perhatian kami. Kami khawatir bahwa tebing dari puncak sebelah barat laut ini menjadi tidak stabil dan longsor," ujar dia.

Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran sejak Sabtu 11 Maret hingga Minggu 12 Maret 2023.  Semburan awan panas Gunung Merapi sejauh maksimal 4 km ke barat daya, yaitu ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak mulai Sabtu 11 Maret 2023 siang hingga petang dan masih berlanjut hingga Minggu 2023.

Baca Juga: 5 Peristiwa Gunung Meletus yang Paling Mengerikan Sebabkan Korban Jiwa, 2 Diantaranya Terjadi di Indonesia

Berdasarkan pantauan BPPTKG hingga Minggu pukul 15.30 WIB tercatat total sebanyak 54 awan panas guguran telah keluar dari Gunung Merapi.

Rentetan awan panas guguran itu terjadi akibat longsoran kubah lava barat daya Gunung Merapi.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.

Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Kondisi Gunung Merapi pada Minggu 12 Maret 2023 Dokumentasi BPPTKG

Dikutip dari laman magma.esdm.go.id, berikut pengamatan kegempaan Gunung Merapi periode Minggu pukul 18.00-24.00 WIB:

Baca Juga: 7 Bencana Gunung Meletus Terhebat Sepanjang Masa, 3 Peristiwa Terjadi di Indonesia

Terjadi 4 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 45-70 mm dan lama gempa 138.2-187.5 detik.

Lalu, terjadi 62 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-45 mm dan lama gempa 14.8-234.2 detik.

Selanjutnya, terjadi 15 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 5.4-8.3 detik. ***

 

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: ANTARA Esdm.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler