SERANG NEWS - Proses pengungkapan kasus kematian Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat terus menjadi sorotan.
Kasus Polisi tembak Polisi di rumah mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memasuki babak baru.
Terkini Polri telah menetapkan dua tersangka atas kasus kematian Brigadir j dan memutasi sebanyak 25 personil polisi.
Sorotan tertuju pada pencopotan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri dan digantikan oleh Irjen Syahardiantono.
Diketahui, Sebelumnya Irjen Syahardiantono menduduki jabatan sebagai Wakabareskrim Polri.
Irjen Syahardiantono dilantik pada Senin 8 Agustus 2022 bertempat di Mabes Polri.
Baca Juga: Kronologi Awal Kematian Brigadir J Diduga Rekayasa, Bharada E Mulai Berani Buka-bukaan Bilang Begini
Lantas, seperti apa profil dari sosok Irjen Pol Syahardiantono yang saat ini menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.Com berikut adalah profil dan sosok Irjen Pol Syahardiantono:
Irjen Pol Syahardiantono merupakan lulusan Akpol sejak tahun 1991 silam.
Jabatan terakhirnya sebelum menduduki posisi Kadiv Propam, adalah Wakil Keamanan Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri.
Irjen Pol Syahardiantono merupakan anggota Polri yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Syahar, dilahirkan di Blora, Jawa Tengah pada 2 Februari 1970 silam, yang berarti sudah berusia 52 tahun.
Jejak pengalamannya di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terbilang menjanjikan untuk menempati posisinya yang sekarang.
Pada 2010, Syahar terpilih menduduki jabatan sebagai Kapolres Pasuruan.
Kemudian setahun berlalu, dia dipercaya menjabat sebagai Wadirreskrimsus Polda Jatim.
Berlanjut lagi pada 2012, Syahar menempati posisi sebagai Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri.
Kemudian dua tahun berlalu, dia berpindah posisi lagi sebagai Dirreskrimsus Polda Kepulauan Riau.
Hingga pada 2019, dia menjabat sebagai Karo PID Divhumas Polri.
Dengan sekian rekam jejaknya itu, Syahar telah menangani berbagai kasus yang menjadi sorotan publik.
Salah satunya pada 2018, Syahar mengusut kasus ujaran kebencian yang mengarah pada Bahar bin Smith.
Syahar juga orang yang menangani kasus penyelewengan budidaya dan ekspor 73.200 benih lobster dengan tersangka Kusmianto alias Lim Swie King alias Aan.***