Swedia Memanas, Al-Quran Dibakar Kerusuhan Meledak, Menteri Kehakiman Minta Pelaku Penghina Islam Ditangkap

17 April 2022, 09:22 WIB
Ilustrasi kerusuhan. /Pixabay/Fajrul_Falah//

SERANG NEWS- Seorang politisi Denmark-Swedia, Rasmus Paludan menyulut terjadinya kerusuhan rasial di Swedia.

Hal itu dipicu oleh para penghina Islam dengan cara memprovokasi massa lewat aksi membakar Al-Quran.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, berjudul "TEGAS! Menteri Kehakiman Swedia Minta Tangkap Semua Penghina Islam."

Bahwa kerusuhan besar terjadi di Kota Linkoping, Swedia, tempat Paludan dan pendukungnya membakar Al-Quran.

Akibat perbuatan mereka, menyulut ratusan warga Muslim di Swedia turun ke jalan dan melakukan aksi yang disebut 'balasan atas kebebasan bicara' yang diklaim oleh Paludan dan kelompoknya.

Baca Juga: Kartunis Nabi Muhammad Asal Swedia Lars Vilks Dikabarkan Tewas, Usai Mobilnya Bertabrakan dengan Truk

Kerusuhan pecah setelah warga marah dan bentrok dengan pihak kepolisian setempat yang menuntut Paludan untuk diadili.

Dengan situasi Swedia yang memanas, Menteri Kehakiman Swedia Morgan Johansson mengeluarkan kecaman.

Morgan Johansson mengatakan, hukum melindungi kebebasan berpendapat yang sehat bagi demokrasi, bukan pada ranah keyakinan yang jelas-jelas tidak boleh disentuh oleh atas dasar apa pun.

Dia mengatakan, negara harus tetap berdiri kokoh bersama orang-orang yang tidak menanggung keyakinan orang lain.

Baca Juga: Afrika Selatan Rusuh, 72 Orang Dilaporkan Tewas Pasca Penangkapan Zuma

“Tidak peduli apa yang dipikirkan orang tentang pesan kebencian ekstrimis sayap kanan yang diperjuangkan Paludan," kata dia.

"Saat orang salah berpikir, dan memainkan isu agama yang cenderung menghinanya, maka terlihat semua bereaksi dengan kekerasan serius seperti itu," ucapnya dikutip SerangNews.com dari akun Twitter miliknya @johanssonmorgan, Minggu 17 April 2022.

Morgan meminta agar polisi bertindak tegas dan menjaga ketertiban.

"Ada baiknya polisi bertindak tegas untuk menangani para pelaku yang merupakan barisan Paludan dan menjaga ketertiban. Saya harap polisi yang terluka dapat pulih dengan cepat,” ucapnya lagi.

Baca Juga: Israel Serbu Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa saat Hendak Shalat Subuh, Ratusan Orang Terluka

“Orang-orang di balik kerusuhan dengan kekerasan tidak mewakili mereka yang tinggal di daerah itu. Sebagian besar wilayah rentan hanya menginginkan kedamaian dan ketenangan dan dapat menjalani kehidupan mereka," tulisnya.

Lebih lanjut, Morgn mengatakan perpecahan yang terjadi merupakan keinginan dari provokator ekstrimis sayap kanan.

"Adapun provokator ekstrimis sayap kanan, reaksi seperti inilah yang ingin dia lihat."

"Tujuannya adalah untuk menghasut orang terhadap satu sama lain. Saya mendesak semua kekuatan kebaikan untuk tetap tenang dan tidak membiarkan diri mereka terprovokasi. Pemerintah terus mengikuti perkembangan,” imbuhnya.

Dilaporkan juga bahwa bentrokan sebenarnya telah terjadi sejak sebelum terjadi pembakaran Al-Quran, antara warga Muslim dengan polisi yang berusaha melindungi Paludan.

Baca Juga: Militer Israel Tembak Mati Bocah Palestina, Enam Warga Dirawat

Saat kerusuhan pecah, mobil polisi dihancurkan dan dibakar massa yang marah.

Kerusuhan pun meluas dari Kota Linkoping, merembet ke Kota Norrkoping, dengan melibatkan ratusan massa.

Lalu siapakah Rasmus Paludan yang memprovokasi muslim Swedia dengan cara membakar Al-Quran yang dianggap sebagai kebebasan berekspresi.

Kelompok radikalis penghina Islam, Paludan diketahui kerap melakukan penghinaan terhadap Islam serta memprovokasi melalui berbagai kegiatan.

Paludan menghina Islam dengan membakar Al-Quran menggunakan alasan kebebasan berpendapat yang dilindungi negara Swedia.

Rasmus Paludan menjadi terkenal di Denmark melalui demonstrasi menentang Islam di daerah-daerah padat Muslim yang ditampilkan dalam daftar ghetto resmi negara itu, yang difilmkan dan dirilis sebagai video.

Sebagai informasi dari laporan Pew Research tahun 2017 mendokumentasikan komunitas Muslim sebagai 8,1 persen dari total populasi Swedia yang berjumlah 10 juta.

Minoritas Muslim Swedia telah melonjak secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah krisis migran 2015 lalu.***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler