SERANG NEWS- Dunia kembali dikejutkan dengan mutasi kehadiran varian Covid-19 Mu asal Kolombia yang dikabarkan selevel varian Lamda.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan varian Mu atau Kolombia B1621 ke dalam daftar Variant of Interest (VoI).
WHO pun menyebutkan, bahwa varian ini memiliki mutasi dengan risiko resistensi terhadap vaksin.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Bernama Mu Dipantau WHO: Ada Risiko Resistensi pada Vaksin
"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," dikutip SerangNews.com dalam tulisan buletin pandemi mingguan WHO, dari The Straits Times, Rabu 1 September 2021.
WHO sejauh ini, mengkhawatirkan akan meluasnya mutasi virus Covid-19 baru akibat peningkatan infeksi secara global.
Saat ini WHO mengidentifikasi sebanyak empat varian Corona yang menjadi perhatian.
Baca Juga: Covid-19 Indonesia Terupdate, Rabu 1 September 2021, Terkonfirmasi Positif 10.337 Kasus
Di antaranya, yakni varian Alpha atau B117 yang teridentifikasi di 193 negara dan varian Delta di 170 negara.
Sedangkan lima varian lainnya, termasuk Mu, masih dipantau. Setelah terdeteksi di Kolombia, Mu juga dilaporkan di sejumlah negara lain di Amerika Selatan dan Eropa.
WHO mengatakan prevalensi global varian Mu telah menurun hingga di bawah 0,1 persen di antara kasus-kasus berurutan. Namun di Kolombia tercatat sebesar 39 persen.
Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Vaksin Covid-19 Booster Berbayar, Menkes: Harga Kisaran Rp100 Ribu per Dosis
Lalu apa itu Varian Covid-19 Mu Asal Kolombia Selevel Varian Lambda.
Dikutip SerangNews.com dari CNA, varian baru Covid-19 Mu yang dikenal secara ilmiah sebagai B.1.621 itu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari lalu.
"Varian ini telah telah diklasifikasikan sebagai variant of interest," jelas WHO Selasa, 31 Agustus 2021 kemarin.
Baca Juga: Inilah 2 Obat untuk Pasien Covid-19 yang Dierkomendasikan WHO, Bisa Mengurangi Risiko Kematian!
Tak hanya itu WHO pun mengkhawatirkan, varian Covid-19 Mu tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin.
Kendati demikian, WHO menekankan tentang perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami varian ini lebih dalam.
"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," ujar WHO.***