Kimia Farma Jual Vaksin Sinopharm dari Pemerintah, Janji Jokowi soal Vaksin Gratis Ditagih

11 Juli 2021, 17:01 WIB
Janji Presiden Jokowi beri vaksin vaksin gratis ditagih setelah tetapkan harga jual vaksin Sinopharm melalui Kimia Farma /Twitter/@jokowi/

SERANG NEWS - Keputusan pemerintah menetapakan harga jual vaksin Sinopharm yang dijual melalui Kimia Farma menuai banyak kritik.

Bahkan, pernyataan Presiden Jokowi pada Desember 2020 lalu yang menyatakan siap menyediakan vaksin gratis untuk penanggulangan Covid-19 kembali ditanyakan dan ditagih.

"Setelah polemik hebat, Desember 2020 Desember Jokowi menyatakan vaksin Covid-19 gratis, sekarang dalih gotonh royong, vaksin bisa dibeli di Kimia Farma," cuit dr. Berlian Idris melalui cuitan Twitter @berlianidris yang dikutip SerangNews.com, Minggu 11 Juli 2021.

Dia juga mempertanyakan, apakah penjualan vaksin Sinopharm melalui Kimia Farma akan mengalahkan keberadaan vaksin yang gratis.

Baca Juga: Ini Harga Vaksin Sinopharm dan Tarif Maksimal Vaksinasi yang Ditetapkan Pemerintah

"Apakah vaksin berbayar ini akan mengalahkan ketersediaan yang gratis," ujarnya dokter Idris yang kerap memberikan edukasi soal Covid-19 melalui media sosial ini melalui cuitan yang sama.

Diketahui pada Desember 2020 Presiden Jokowi menyatakan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat secara gratis akan diberikan mulai Januari 2021. Jokowi menargetkan pemverian vaksin dilakukan kepada satu juta orang setiap bulannya.

"Di Januari vaksinasi Covid-19 diberikan gratis pada masyarakat bertahab. Januari berapa juta, februari berapa juata, April berapa juta," kata Jokowi saat menyerahkan bantuan modal kerja keapda pelaku UMKM di Istana Kepresidenan dan ditayangkan di Kanal YouTube Sekretariat Negara.

Tak hanya itu, Jokowi juga pernah menyebut, Indonesia bisa menjual vaksin ke luar negeri jika produksi dan pasokan vaksin di dalam negeri sudah terpenuhi.

Baca Juga: Kimia Farma Jual Vaksin, Politisi Demokrat: Pak Jokowi Sempatnya Berfikir Menyetujui Jual Vaksin ke Rakyat

"Sebanyak 215 negara lebih yang terkena covid. Untuk urusan vaksinasi, Indonesia itu di urutan ke 11, cukup baik," kata Jokowi pada 30 Juni 2021 yang ditayangkan di kanal YouTuber Sekretariat Negara.

Jokowi menyatakan pasokan vaksin yang didapat Indonesia begitu besar dari luar negeri. Karena itu, Indonesia bisa jualan vaksin ke negara lain jika vaksin merah putih bisa diproduksi.

"Pengadaan vaksin, tadi Bu Menlu dan Pak Erick nanti diulang lagi, sampai akhir 2020 kita akan dapat berapa, 20-30 juta sampai akhir tahun ini. Sampai akbir 2021 kira-kira jumlahnya 290 juta," katanya saat membuka rapat terbatas pada Senin 24 Agustus 2020.

"Jadi nanti saat vaksin merah putih kita ketemu kita bisa produksi lebih banyak dan kalau kita yang memiliki kelebihan ya ngak apa-apa dijual ke negara lain. Karena Asean saja saya lihat belum ada negara yang siap dengan vaksin yang tadi saya sampaikan," tambahnya.

Baca Juga: Vaksin Berbayar Sudah Bisa Diakses di Kimia Farma, Faisal Basri: Praktik Jualan Vaksin Tindakan Biadab

Namun, kini Pemerintah telah menetapkan besaran harga pembebelian vaksin Sinopham yang dijual melaui Kimia Farma.

Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro mengatakan, layanan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

"Untuk layanan yang sudah dimulai ada di dua klinik, yaitu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan Klinik Kimia Farma Pulogadung Jakarta Timur," katanya dikutip dari Antara, Sabtu 10 Juli 2021.

Pemerintah sudah menetapkan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero). Harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis. Sehingga, untuk dua dosis harga vaksin berbayar Rp879 Ribu.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler