Insentif Turun Sepihak, Driver Gojek Jabodetabek dan Bandung Ancam Mogok Massal!

5 Juni 2021, 23:47 WIB
Driver Gojek tengah antre vaksinasi Covid-19 bel lama ini /Tangkapan layar Instagram/@gojekindonesia//

SERANG NEWS- Kabar aksi mogok massal yang akan dilakukan driver Gojek di Jabodetabek dan Bandung pada Selasa 8 Juni 2021 mendatang mencuat di media sosial Twitter.

Ancaman mogok massal itu bakal dilakukan oleh driver Gokilat (Gosend) dengan cara off bid secara massal, atas tindakan GoTo (Gojek Tokopedia) yang menurunkan insentif secara sepihak.

Kabar tersebut pertama kali diketahui dari unggahan akun Twitter @arifnovianto_id, Peneliti Muda di Institute of Governance and Public Affairs (IGPA), Universitas Gadjah Mada pada 5 Juni 2021. Unggahan itu lantas ramai dan menjadi topik hangat kalangan warganet.

Baca Juga: Nadiem Makarim Berlakukan Sekolah Tatap Muka, Puan Maharani Wanti-wanti Soal Keselamatan Siswa dan Guru

Baca Juga: Nadiem Makarim Izinkan Sekolah Tatap Muka, Ini Penjelasannya

"Pada 8 Juni 2021 besok, driver Gojek akan melakukan pemogokan. Strategi yang dipakai adalah dengan off bid secara massal. Aksi mogok dilakukan oleh driver Gokilat (gosend) menyikapi tindakan sepihak GoTo yang menurunkan insentif. Pemogokan dilakukan di Bandung & Jabodetabek," tulis Arif di akun Twitternya yang dikutip SerangNews.com.

Tweet Arif Novianto terkait rencana mogok massal driver Gojek (Gokilat) pada Selasa 8 Juni 2021

Selain off bid secara massal, lanjut Arif aksi juga akan dilakukan dengan mengirimkan karangan bunga ke kantor Gojek.

Sebagai pertanda duka cita para driver atas matinya nurani perusahaan "Karya Anak Bangsa" yang kebijakannya justru semakin mencekik driver.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021, Apakah Terlihat di Indonesia? Ini Penjelasan LAPAN

Dalam tweetnya itu, Arif menjelaskan penurunan insentif yang dimaksud. Dimana penurunan insentif di Bandung dan Jabodetabek berbeda.

Kata Arif kalau di Bandung insentifnya hanya Rp1 ribu untuk 1-11 pengantaran, Rp1.500 untik 12-17 pengantaran.

Sedangkan di Jabodetabek Rp1 ribu untuk 1-9 pengantaran, Rp2 ribu untuk 10-14 pengantaran. Itu pun jika performa mereka di atas 80 persen.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Kalau Negara Lain Pergi Haji, Rakyat Kita Harus Pergi Haji

Diketahui, Gokilat ini adalah jasa pengiriman barang dari Gojek yang sehari harus sampai. Tarif pendapatan untuk driver di Gokilat Rp2.000 per kilometer.

Sejak merger dengan Tokped, pengiriman dengan Gokilat naik drastis, karena dari Tokped diarahkan ke Gokilat (Gosend).

Arif pun menyebut 2 bulan lalu ada pemogokan kurir Shopee Express, dan tanggal 8 Juni 2021 mendatang gikiran kurir GoTo.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 3.0 Guncang Cianjur, Dipicu Sesar Cimandiri Rajamandala

"Baik Shopee kemudian Tokopedia berupaya menggenjot penjualan dengqn promo gratis atau potongan ongkir ke konsumen, tapi dengan cara memeras keringat kurir dan membayarnya dengan upah murah," ungkapnya.

Bahkan, dampak upah murah dan beban kerja tinggi ke driver dan kurir tidak hanya dirasakan driver, tapi juga konsumen.

Sejak akhir April 2021, banyak driver yang pilih-pilih orderan, akibatnya yang di bawah 4 kilometer dari jaraknya yg dipilih. Banyak order yg tidak dipick up, dampaknya paketan tidak dapat kurir.

Baca Juga: Dirjen PHU Kemenag : Uang Jemaah Haji Aman, Jika Mau Diambil Bisa!

Dalam unggahannya itu, Arif juga memposting poster bertuliskan "Off Bid Massal Tolak Penurunan Insentif Gokilat 8 Juni 2021. Kami bukan sapi perah #saveinsentifgokilat," terangnya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler