Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Jaringan JAD, Listyo Sigit: Data Sudah Kita Pastikan

29 Maret 2021, 04:23 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebut pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar jaringan JAD. /Foto Antara/

SERANG NEWS - Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar disebut masih jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Hal itu disampaikan langsung Kepala Kepolisian Republik Indonesi (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Listyo juga menyebut telah mengantongi insial dan data-data pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021.

"Sudah kita dapatkan inisial L, (pelaku). Bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu, telah kita amankan," ujar Listyo Sigit Prabowo setelah datang langsung ke lokasi kejadian.

Baca Juga: Kecam Aksi Bom di Gereja Katedral, Ansor Banten: Jangan Takut dan Tetap Jaga Soliditas!

Baca Juga: Ogah Seret Jokowi ke Pusaran Konflik Demokrat, Moeldoko: Saya Tidak Mau Membebani Presiden

Selain tercatat di JAD, Pelaku bom bunuh diri di Geraja Katedral Makassar disebut Listyo pernah melakukam operasi terorisme di Jolo, Philipina 2018 lalu.

"Untuk inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa pertanggungjawabkan secara ilmiah," katanya dikutip SerangNews.com dari Antara.

Pelaku bom di Gereja Katedral Makassar, lanjut Listyo, diduga dua orang. Pelaku tewas akibat ledakan.

Kemudian, korban dari insiden tersebut ada 20 orang. Sebanyak 19 orang jemaat dan satu petugas keamanan gereja.

Baca Juga: Ramalan Shio Senin 29 Maret 2021, Shio Monyet: Lakukan yang Anda Sukai

Baca Juga: ASN Nekad Mudik Lebaran Idul Fitri, Tjahjo Kumolo Siapkan Sanksi Ini

Akan tetapi, mantan Kabareskrim Polri itu belum menyebut inisial pelaku. Kata dia, pelaku salah seorang bagian dari kelompok JAD yang ditangkap di Makassar. Tepatnya, di kompleks Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021.

"Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," beber orang nomor satu Polri ini.

Sedangkan aksi yang dilakukan bersangkutan saat ini, merupakan society boomber, dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya.

Baca Juga: Pasca Ledakan Bom di Makassar, Polda Banten Perketat Keamanan di Tempat Keramaian

"Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui, adalah ledakan, adalah society bom, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," ungkap Sigit.

Kepolisian selalu melihat alat bukti dan barang bukti. Selain itu, petunjuk yang berkaitan dengan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut juga menjadi pertimbangan.

Untuk itu, pihaknya memutuskan melakukan pengembangan.

Baca Juga: Sebelum Meledak, Pelaku Bom di Gereja Katedral Sempat Dicegah Satpam

"Hari ini, untuk inisial pelaku sudah tuntas, dan kita sudah kembangkan mencari kelompok yang lain. Kemudian, hari ini juga kita sudah mengamankan kurang lebih 4 orang, di wilayah Bima," katanya.

"Saya harapkan masyarakat seluruhnya tenang, dan tidak panik. Kami polisi Densus terus mengikuti, gerakan mereka. Saya perintah Kepala Densus, lakukan apa bisa dilakukan, apapun itu. Jangan sampai ada ledakan lagi. Jadi masyarakat harus diamankan, tangkap mereka, lakukan tindakan tegas, kalau mereka melawan," sambungnya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler