Berlaku 2022: TV Analog akan Berubah Menjadi TV Digital, Ini Kelebihan Frekuensi dan Sinyalnya

21 Maret 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi TV Digital /Pixabay.com/Andrés Rodríguez/

SERANG NEWS – Pemerintah akan mengganti televisi atau TV analog menjadi TV digital pada 2022 mendatang.

Hal ini menyusul berakhirnya penyiaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 2 November 2022. Bersamaan dengan hal itu, maka masyarakat akan dapat menikmati layanan TV digital secara nasional.

"Ini kan kalau kita lihat misalnya masyarakat menggunakan TV analog, artinya kita tidak masuk ke teknologi digital,” katat Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad Ramli dikutip SerangNews.com dari laman resmi Kominfo, Minggu 21 Maret 2021.

Baca Juga: Segera Ganti TV! Kominfo Ubah TV Analog Menuju TV Digital, Berlaku Tahun 2022

Baca Juga: Update Frekuensi Trans7 dan NET TV di Satelit Telkom 4 untuk Setting Manual Kode Transponder Format HD dan SD

“Maka fitur-fitur, kemudian kualitas gambar itu juga menjadi sangat seperti saat ini, terbatas, tidak maksimal," sambung Ramli.

Untuk itu, pihak Kominfo mengajak masyarakat bersiah untuk melakukan migrasi dari TV analog ke TV digital.

"Saya ingin mengajak masyarakat untuk mengecek, coba cek TV-nya masing-masing, lihat, sudah digital atau belum. Kalau belum, dua alternatifnya kalau punya budget tukar TV ke digital, tapi kalau tidak punya budget maka gunakan yang namanya set top box," katanya.

Set top box adalah adalah untuk yang bisa digunakan untuk menghubungkan perangkat analog otomastis ke digital.

Baca Juga: Daftar Satelit Telkom 4 Terbaru 2021: Selain Frekuensi SCTV, Indosiar dan Trans7, Ini Daftar Lengkapnya

Baca Juga: Akuisisi Persis Solo, Kaesang Jadi Bos dengan Saham 40 Persen, Berjanji Datangkan Banyak Sponsor

"Harganya (alat set top box) di pasaran bisa 150 ribu sampai 250 ribu, tapi intinya sama dengan kalau kita beli pulsa bulanan," ungkapnya.

Kelebihan TV Digital

Berdsarkan penjelasan pihak Kominfo, kelebihan TV digital antara lain:

- Sinyal akan lebih stabil.

- Gambar yang ditampilkan juga lebih jernih.

- Suara lebih jelas dan lebih baik.

- Pilihan saluran TV bisa jauh lebih banyak.

Baca Juga: Hari Perempuan Dunia: Ini Profil Perempuan di Balik Pemimpin Dunia, dari Romawi Kuno hingga Amerika dan China

Keuntungan lain dari aspek teknologi, kata Ramli, terjadi penghematan yang signifikan.

"Karena kalau misalnya dulu yang namanya satu kanal itu hanya bisa digunakan oleh satu TV, Kalau di sini bisa sampai 12 TV," jelasnya.

Dengan rasio 1 banding 12 tersebut, penyelenggara penyiaran dinilai tidak harus mempunyai infrastruktur multiplexer. Sama halnya dengan teknologi 5G yang secara otomatis mempunyai 112 MHz di frekuensi 700 akan terdorong lebih cepat.

"Saat ini masyarakat keluhannya hanya satu, sinyal internet jelek dan seterusnya, antara lain karena frekuensi kita terbatas," ujar Ramli.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler