SERANG NEWS- Mencuatnya isu kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang santer beberapa hari ini berbuntut panjang.
Selain mendapat respon dan kecaman langsung dari Ketua Majelis Tinggi partai berlambang mercy yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), isu kudeta ini juga disoroti oleh sejumlah DPD di beberapa daerah di Indonesia.
Salah satunya dari Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya yang juga menjabat sebagai Bupati Lebak, Banten.
Baca Juga: Pemecatan Kader Partai Demokrat, Andi Arief: Gelombang Pertama 7 Orang
Dalam tulisannya yang diposting akun Twitter @PDemokrat pada Jumat 26 Februari 2021, wanita yang akrab dipanggil Iti Jayabaya mengatakan, jika tidak sanggup membesarkan partai, jangan merusak partai.
"Jika tidak sanggup membesarkan partai, jangan merusak partai. Kesetiaan DPD Demokrat Banten pada Ketum dan DPP tidak perlu diragukan lagi, jika tidak sesuai, silakan berpolitik di tempat lain. Buktikan kalau memang jago," tulisnya.
Tulisan Iti Jayabaya seolah menyindir para keder internal partai yang merencanakan isu kudeta kepada ketua umum maupun Partai Demokrat.
Baca Juga: Disebut Penghianat, 6 Kader Partai Demokrat Dipecat, Termasuk Marzuki Alie
Selain tulisan dan pernyataan DPP Partai Demokrat Banten, Twitter @PDemokrat juga memosting sejumlah pernyataan DPD lainnya yang menyatakan bahwa mereka solid, dan menolak adanya Kongres Luar Biasa (KLB).
Sejumlah pernyataan DPP partai berlambang mercy itupun langsung mendapatkan respon dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Insya Allah, sepanjang hayat dikandung badan, saya akan tetap menjadi kader Demokrat, dan akan jadi benteng & bhayangkara partai ini hadapi siapapun yg akan mengganggu, merusak, merebut & hancurkan partai kita. Ini sumpah saya. Sumpah & kesetiaan saya di hadapan Tuhan YME," tulis sikap SBY di akun @PDemokrat.
Baca Juga: Inalillahi, Ibu dari 2 Balita Korban Tewas Kecelakaan Maut di Pondok Cabe Tangsel Meninggal Dunia
Sebelumnya diberitakan SerangNews.com,
DPP Partai Demokrat memecat dengan tidak hormat 6 kader partai yang disebut sebagai penghianat.
Hal itu menyusul adanya aspirasi dari DPD dan DPC untuk memecat keenam kader yang ikut terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) beberapa waktu lalu itu.
Keenam anggota yang dipecat itu diantaranya, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syowatillah Mohziab dan Ahmad Yahya.
"Keputusan pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada enam orang anggota Partai Demokrat ini, juga sesuai dengan keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat," bunyi siaran pers yang dikutip SerangNews dari unggahan Twitter @PDemokrat pada Jumat 26 Februari 2021.
"Yang telah melakukan rapat dan sidangnya selama beberapa kali dalam sebulan terkahir ini," tambah keterangan itu.
Keenam kader yang dipecat itu, dinyatakan terbukti melakukan perbuatan yang merugikan Partai Demokrat dengan cara menghasut dan menebar hoax untuk dan menilai kepengurusan Partai Demokrat gagal.
Baca Juga: 16 Ribu Petugas Sukses Tangani Banjir Jakarta, Anies Baswedan: Semua Atas Izin Allah
Sehingga, harus diturunkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal dan inkonstitutional dengan melibatkan pihak eksternal.
"Tindakan penghianatan terhadap partai dan gerakan pengambilalihan kepemimpinan PD secara paksa. Jelas merongrong kedaulatan, kehormatan, integritas dan eksistensi Partai Demokrat," tulis keterangan itu.
Selain keenam kader itu, Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian terhadap Marzuki Alie karena terbukti melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat.
Mantan ketua DPR RI dari Demokrat itu dinyatakan terbukti berperilaku buruk dan dengan sengaja menyebar kebencian terhadap Partai Demokrat.***