Muhammadiyah Desak Jokowi Bentuk Tim Independen Usut Kematian Laskar FPI

8 Desember 2020, 17:08 WIB
Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas. /Dok. PP Muhammadiyah.

SERANG NEWS - Desakan agar presiden Jokowi membentuk tim independen untuk mengusut kasus penembakan yang menyebabkan kematian enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) terus bermunculan. 

Kali ini datang dari Pengurus Pusat Muhammadiyah yang mendesak Presiden Joko Widodo membentuk tim independen. 

Muhammadiyah menilai keberadaan tim independen dibutuhkan untuk memastikan pengusutan dan proses hukum berkenaan dengan penembakan enam anggota FPI oleh aparat kepolisian berjalan baik, transparan, dan akuntabel.

Baca Juga: Serang Polisi di Jalan Tol, Pengikut Habib Rizieq Ditembak Mati  

HabiBaca Juga: Gatot Nurmantyo Bela Habib Rizieq, Pengamat: Lagi Cari Dukungan Pilpres 2024

"Kami mendesak tidak hanya diambil sikap yang minimalis atau formalistik, tetapi dibentuk tim independen," kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Busyro Muqoddas dalam acara jumpa pers virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020. 

Ia mengatakan, tim independen tersebut mencakup perwakilan dari organisasi seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, perwakilan masyarakat, dan perwakilan ahli.

"Termasuk dalam tim independen itu ada Ikatan Dokter Indonesia," katanya dikutip Serangnews.com dari Antara. 

Baca Juga: Kembali Panggil Habib Rizieq Setelah Mangkir, Polda Metro Jaya: Bawa Massa Kami Tindak Tegas

Sebelumnya, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran menyatakan aparat kepolisian menembak enam anggota FPI saat mengintai pengikut Muhammad Rizieq Shihab pada Senin dini hari 7 Desember 2020 karena merasa keselamatan jiwanya terancam.

Menurut dia, aparat kepolisian menembak karena diserang oleh anggota FPI menggunakan senjata api dan senjata tajam. 

Namun Sekretaris Umum FPI Munarman membantah anggotanya membawa senjata api.***

Editor: Kiki

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler