Google Doodle Mengangkat Noken Papua Hari Ini Jumat 4 Desember 2020, Ini Penjelasannya

4 Desember 2020, 20:26 WIB
Google Doodle menggunakan Noken Papua sebagai tema hari ini Jumat 4 November 2020 /Tangkapan layar google/

SERANG NEWS - Tema Noken yang berasal dari Papua, Indonesia diangkat menjadi Doodle pada google hari ini, Jumat 4 November 2020.

Hal itu tentunya menjadi kebanggan bagi masyarakat Papua khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Namun, apa yang melatar belakangi google menggunakan Noken Papua sebagai Doodle pada hari ini?.

Baca Juga: Terungkap! Artis yang Diamankan Polisi Iyut Bing Slamet, Positif Gunakan Narkoba

Dikutip SerangNews.com dari Jakselnews dalam artikel berjudul 'Ada Cerita Apa di Balik Tema Noken Papua di Google Doodle Hari Ini?'. Berikut penjelasannya.

UNESCO menetapkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Bergerak kepada Noken Papua di Paris, Prancis, tanggal 4 Desember 2012.

Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.

Baca Juga: Distribusikan Logistik ke Pengungsi Gunung Ili Lewotolok, BNPB Gunakan Helikopter Chinook

Menurut kepercayaan masyarakat Papua, tas tradisional Noken mempunyai makna filosofis tersendiri.

Noken juga dipercayai sebagai perlambangan kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua.

Ada tiga macam ukuran Noken yang digunakan dalam fungsi yang berbeda.

Baca Juga: Durian Kunik Tandikek Dikenal Dagingnya yang Tebal Asal Kecamatan Patamuan

Yatoo adalah sebutan Noken yang berukuran besar yang biasanya digunakan untuk mengusung hasil panen, bahan belanjaan dari pasar dan sejenisnya.

Sedangkan Gapagoo adalah Noken dengan ukurang sedang biasanya dipakai untuk membawa bahan belanjaan dalam ukurang yang tidak terlalu banyak.

Mitutee adalah Noken ukuran kecil yang dipakai untuk membawa kebutuhan pribadi yang ukurannya kecil.

Baca Juga: Selain Berhasiat untuk Tubuh, Jambu Biji Merah Menjadi Komoditi Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Tidak ada penjelasan khusus mengapa tas ini dilekatkan di kening. Hanya saja, sudah menjadi kebiasaan masyarakat Papua melakukannya.

Hari Suroto, menjelaskan jika Noken asal Kabupaten Keerom memiliki keunikan tersendiri. Selain berfungsi sebagai membawa barang, Noken Keerom juga punya fungsi religi.

"Noken Keerom memiliki keunikan yaitu selain berfungsi praktis sebagai kantong atau wadah penyimpanan barang juga berfungsi religi, noken digunakan sebagai bekal kubur serta menyimpan tulang manusia dalam penguburan mayat di gua-gua alam yang saat ini masih berlangsung di Distrik Web," katanya, Rabu 17 April 2013. Saat itu Hari adalah staf Balai Arkeologi Jayapura.

Baca Juga: Puncak Musim Penghujan di Banten Diprediksi Januari-Februari, BMKG Ingatkan Fenomena La Nina

Hari menilai tanpa upaya pelestarian, noken asli Keerom akan punah, "Hanya generasi tua saja yang bisa membuat noken, selain itu bahan serat kulit pohon momo mulai digantikan benang buatan pabrik," katanya.

“Apa lagi saat ini, generasi muda lebih suka menggunakan tas modern buatan toko dari pada menggunakan noken. Pelestarian noken Keerom perlu diajarkan dalam kurikulum lokal pendidikan, serta pemerintah Keerom melalui dinas terkait perlu mempromosikan noken lewat berbagai even atau lainya," katanya.*** (Jakselnews/Setiawan R)

Editor: Adi R

Sumber: Jaksel News

Tags

Terkini

Terpopuler