Kemenparekraf Pamerkan 8 Produk Kriya Terbaik Yogyakarta

23 November 2020, 14:05 WIB
Ilustrasi produk kriya/ Kemenparekraf /

 

SERANG NEWS – Delapan karya terbaik dari para pelaku ekonomi kreatif subsektor kriya dipamerkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam kegiatan Aksilirasi Unjuk Karya Inkubasi Kriya Yogyakarta, bertempat di Arkadia, jalan Prawiroratman, Yogyakarta, Sabtu 21 November 2020.

Kegiatan pameran ini digelar sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar global.

Baca Juga: Masyarakat Fokus Ekonomi Daripada Politik, Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Terlalu Tinggi

“Selama ini produk ekraf, kita bawa keluar untuk mendatangkan devisa masuk. Dengan kita beri pelatihan dan pendampingan, sehingga bisa membuat produk yang berkualitas, ujungnya, kita berharap mendorong ASPA (average spending per-arrival) wisatawan lebih tinggi lagi.kualitas jual beli yang tinggi,” ujar Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreatif Kemenparekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak, dikutip SerangNews.com dari laman kemenparekraf.go.id.

Baca Juga: Serukan Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi Dunia di Forum KTT G20, Jokowi: Vaksin Covid-19 Amunisinya

Selain Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak hadir juga Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Yuke Sri Rahayu, Sekjen Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) Fitorio Leksono.

Hadir juga perwakilan dari PHRI Yogyakarta, asosiasi desain produk, asosiasi desainer interior, asosiasi arsitek, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DI. Yogyakarta, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magelang, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, dan para stakeholder.

Baca Juga: Dear Para Pelancong, Siap-siap Pariwisata Bali Akan Kembali di Buka 

Tak lupa juga hadir perwakilan dari ke-8 pemegang merek pelaku ekraf seperti Selokeji, Watubhumi, Ramashinta, Sangkawan, Oriniki, Nafla, Ku.ku.pu, dan Siligri.

Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu menjelaskan, 8 pelaku ekraf (Batik Kayu, Kulit, Perak dan Batu Pahat) yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah sebelumnya mendapatkan pelatihan melalui workshop.

Usai workshop, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan selama 1,5 bulan dimana pelaku ekraf kriya akan membuat desain baru didampingi oleh desainer anggota ADPII Yogyakarta.

Baca Juga: Ekonomi Anjlok Akibat Covid-19, Simak Skema Tawaran Tatu-Pandji dan Narsul-Eki saat Debat Kandidat

“Selain meningkatkan kualitas dan inovasi produk baru sampai ekosistem terbentuk dan pelakunya bisa mandiri. Kegiatan inkubasi dan pendampingan pelaku ekraf ini merupakan program prioritas sektor ekraf, dan sangat sinkron dengan apa yang sedang digaungkan pemerintah yaitu Bangga Buatan Indonesia,” ujarnya. ***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler