Baca Juga: 28 November Diperingati Hari Dongeng Nasional, Begini Sejarahnya, Ada Peran Anies Baswedan
Awalnya, Mbok Rondo ragu. Karena sangat menginginkan anak, ia pun menyanggupinya.
Benar saja, setelah dua minggu, Mbok Rondo mendapatkan bayi cantik setelah membelah mentimun yang paling besar. Ia sangat gembira atas itu. Kemudian, anak itu diberi nama Timun Emas.
Timun Emas tumbuh besar. Ia menjadi anak yang patuh dan rajin membantu pekerjaannya. Mereka saling menyayangi hingga Mbok Rondo lupa janjinya kepada si raksasa.
Suatu ketika sesuai waktu yang disepakati, raksasa itu datang hendak menjemput Timun Emas.
“Raskasa, datanglah dua tahun lagi. Sekarang, tubuhnya masih kurus. Aku janji akan membuatnya semakin gemur agar lebih sedab disantap,” kata Mbok Rondo.
Baca Juga: Kisah Sunan Kalijaga Membuat Wayang untuk Dakwah Menyebarkan Agama Islam di Nusantara
Raksasa itu menyetujuinya. Tapi, Mbok Rondo sudah terlanjur sayang dengan Timus dan takut kehilangan anaknya.
Akhirnya, Mbok Rondo menyuruh Timun Emas untuk meminta bantuan seorang pertapa di gunung. Timun Emas menuruti perintah ibunya.
Saat kembali, Timun Emas diberi bekal empat bungkusan kecil oleh pertapa itu untuk menghadapi sang raksasa.