Megahnya Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten, Setara Amsterdam dan Dilengkapi Meriam Pertahanan

- 25 Januari 2022, 12:16 WIB
Ilustrasi Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten.
Ilustrasi Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten. /Repro Buku Sejarah Banten karya Nina H Lubis/

Mereka, yakni Tumenggung Naya Wipraya dan Jaya Sedana, tiba tahun 1862 dan diperlakukan secara terhormat.

Tata kota Banten Lama yang teratur mengundang decak kagum pendatang dengan benteng dan keteraturan distribusi airnya.

Baca Juga: Sejarah Asal Asul Kesultanan Banten dan Daftar Sultan Banten Pertama hingga Terakhir

Jejaring penyaringan dengan pangkal dari Danau Tasikardi mencukupi kebutuhan air bersih. Teknisi-teknisi pada masa itu bahkan sudah mampu menyediakan air siap minum tanpa dimasak.

Kemiripan lain Banten Lama dengan Amsterdam pada masa lampau adalah luasnya sama-sama sekitar 10 km persegi, dengan penduduk lebih kurang 36.000 orang.

Peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Tubagus Najib, menjelaskan, pengaturan air dilakukan melalui tempat penyaringan yang disebut pengindelan.

Terdapat tiga pengindelan, yakni merah, putih, dan emas. Filterisasi menggunakan semacam sumur dan kotoran diendapkan. Air melalui pengindelan merah, kotorannya mengendap. Terus lagi, melewati pengindelanputih. Akhirnya, air keluar dari pengindelan emas.

“Jika kotoran sudah menumpuk, pengindelan dikuras dan dibersihkan,” kata Najib. Air juga disalurkan ke irigasi-irigasi pertanian yang memakmurkan Kesultanan Banten.***

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Buku


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x