Megahnya Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten, Setara Amsterdam dan Dilengkapi Meriam Pertahanan

- 25 Januari 2022, 12:16 WIB
Ilustrasi Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten.
Ilustrasi Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten. /Repro Buku Sejarah Banten karya Nina H Lubis/

Banten Lama disandingkan dengan Amsterdam lantaran kanal-kanalnya. Dahulu kala, warga Banten Lama terbiasa bersampan melalui kanal untuk bepergian.

Selain saluran transportasi, kanal juga melengkapi pertahanan. Tembok kota dikelilingi dengan kanal.

Seperti Amsterdam, hiruk-pikuk pedagang pula yang menjadikan Banten Lama sebagai kota pelabuhan megah.  Salah satunya, Pelabuhan Karangantu.

Baca Juga: Kisah Sultan Ageng Tirtayasa dan Bangsawan Banten Mancing sambil Pantau Pembangunan Kanal di Tanara

Di pelabuhan ini, warga lokal bertransaksi dengan saudagar, tak hanya dari dalam, tetapi juga luar negeri. Lada adalah komoditas utama Kesultanan Banten.

Pelabuhan Karangantu juga riuh rendah dengan perdagangan madu, beras, kelapa, dan obat-obatan. Pedagang Tiongkok, Gujarat, Abyssinia, Jepang, Portugis, dan Turki datang berduyun-duyun.

Baca Juga: 10 Kerajaan Terbesar dan Paling Berpengaruh di Nusantara, dari Majapahit hingga Kesultanan Banten

Mereka menjual sutra, keramik, permata, dan porselen. Kedaulatan Kesultanan Banten dianggap setara dengan negara-negara berpengaruh

Dalam buku Sejarah Banten yang disusun tim beranggotakan tujuh orang dengan ketua Yoseph Iskandar dan diterbitkan Tryana Sjam’un Corp tahun 2001 dijelaskan, para duta besar Kesultanan Banten dikirim ke Inggris.

Meriam Ki Amuk Banten
Meriam Ki Amuk Banten Dok. BPCB Banten

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Buku


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x