“Termasuk dapat digunanakan sebagai jalur transportasi air yang dipakai masyarakat untuk membawa barang-barang ke pasar Banten,” papar Mufti lebih lanjut.
Perkuat Misi Dagang Banten, Ini Proyek Kanal Tanara Cidane di Masa Sultan Ageng Tirtayasa
Dalam catatan sejarah, pembuatan terusan atau kanal sepanjang 44,5 kilometer dari Sungai Cidurian hingga CIsadane diumumkan pada 24 Oktober 1659.
Sumber Belanda menyebutkan, Sultan Ageng Tirtyasa memerintahkan Pangeran Upapatih memulai menggali kanal ini pada 27 April 1663.
Baca Juga: Selain Sultan Abul Mafakhir, Ini Hikayat dan Daftar Raja-raja Kesultanan Banten
Terusan yang digali ini akan menghubungkan Sungai Cidurian ke Sungai Pasilian, yang dinamakan Cimanceuri melalui Balajara, sepanang enam kilometer.
Menurut Mufti, ada sebanyak lima ribu orang secara terus menerus selama tiga bulan melakukan penggalian.
“Disebutkan dalam sumber, penggalian 1,5 kilometer kanal ini selesai hanya dalam waktu 14 hari,” tulisnya.
Selain kanal, Sultan Ageng Tirtayasa juga dilaporkan membuat rumah persistirahatan dan lumbung pada di Tanara pada 7 Oktober 1663.
Baca Juga: Sejarah Awal Orang China Masuk Banten: Temuan Artefak hingga Peranan di Masa Kesultanan Banten