Alasan Gayatri Menjadi Biksuni dan Menyerahkan Kekuasaan Majapahit ke Tribhuwana Tungga Dewi

- 21 Januari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Raja Majapahit Tribhuana Tungga Dewi.
Ilustrasi Raja Majapahit Tribhuana Tungga Dewi. /Dok. Dicto/

Menurut Pararaton, Mpu Krewes, Mahapatih sebelumnya, hendak mengundurkan diri karena telah tua dan sakit-sakitan. Tetapi, Tribuwana tidak mengizinkannya karena Gajah Mada belum siap.

“Namun begitu Gajah Mada siap, suksesi terjadi dalam seketika. Seolah jabatan itu telah disiapkan untuk Gajah Mada,” ungkap Channel Asisi.

Saat dilantik pada 1334, Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang terkenal dengan sebutan Sumpah Palapa.

Dalam Pararaton dikisahkan, Gajah Mada bersumpah tidak akan menikmati makanan enak (rempah-rempah) sebelum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan Nusantara di bawah Majapahit.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Sosok Laksamana Mpu Nala, Panglima Majapahit yang Setara Hebatnya dengan Gajah Mada

Pemerintahan Tribhuwana Tungga Dewi terkenal sebagai masa perluasan wilayah Majapahit ke segala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa. Tahun 1343 Majapahit mengalahkan raja Kerajaan Pejeng (Bali), Dalem Bedahulu, dan kemudian seluruh Bali.

Tribhuwana Tungga Dewi diperkirakan turun tahta tahun 135, sesudah mengeluarkan prasasti Singasari.

Ia kemudian kembali menjadi Bhre Kahuripan yang tergabung dalam Saptaprabhu, yaitu semacam dewan pertimbangan agung yang beranggotakan keluarga kerajaan.

Adapun yang menjadi Raja Majapahit selanjutnya adalah putra dari Tribhuwana Tungga Dewi sendiri, yaitu Hayam Wuruk.***

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah