Alasan Gayatri Menjadi Biksuni dan Menyerahkan Kekuasaan Majapahit ke Tribhuwana Tungga Dewi

- 21 Januari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Raja Majapahit Tribhuana Tungga Dewi.
Ilustrasi Raja Majapahit Tribhuana Tungga Dewi. /Dok. Dicto/

Salah satunya, Arya Wiraraja yang berperan besar menjatuhkan Singosari tetapi mau membantu pangeran dari klan Rajasa, yakni Diah Wijaya atau Raden Wijaya.

“Nah Gayatri sadar dirinya bukan dari klan Rajasa. Namun dalam diri putrinya, Tribuwana mengalir darah Sinelir dan juga Rajasa. Maka langkah Gayatri menyerahkan tahta kepada sang putri adalah keputusan politis yang membawa stabilitas bagi Majapahit,” papar channel tersebut.

Dijelaskan, situasi ini mirip dengan pernikahan lintas agama antara Pramodhawardhani dan Rakai Pikatan yang berhasil menyatukan Wangsa Syailendra dan Sanjaya pada masa Mataram kuno.

Selain itu, dengan duduknya Tribuwana sebagai Raja Majapahit, Gayatri dapat bermanuver dengan lebih leluasa dari balik layar.

Baca Juga: Terbunuhnya Jayakatwang dan Penobatan Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit Pertama

“Prasasti Geneng II (1329 M) mencatat bahwa dalam menjalankan pemerintahan Tribwuana Tungga Dewi dipimpin dan diawasi langsung oleh Gayatri. Sementara tidak satupun sumber sejarah yang menyebutkan bahwa Jayanegara pernah mendapat perlakuan yang sama,” paparnya lebih lanjut.

Selain menjadikan Tribuana sebagai Raja, Gayatri juga yang mengusulkan Gajah Mada sebagai Mahapatih

Diketahui, Gajah Mada memulai karirnya di Majapahit sebagai bekel atau pemimpin pasukan elit penjaga raja.

Namun, karirnya melesat dengan cepat. Dari seorang Patih daerah, ia langsung menjadi di Mahapatih, perdana menteri. Sebuah jabatan yang vital karena berkuasa menjalankan roda pemerintahan atas amanat raja.

Baca Juga: Tragedi Terbunuhnya Raja Kertanegara dan Runtuhnya Kerajaan Singasari sampai Berdirinya Majapahit

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah