Museum Negeri Banten, Gedung Bersejarah Peninggalan Kolonial di Pusat Kota Serang yang Jadi Pusat Budaya

- 20 Januari 2022, 17:34 WIB
Museum Negeri Banten, bangunan eks Residen Banten masa pemerintahan kolonial Belanda di pusat Kota Serang.
Museum Negeri Banten, bangunan eks Residen Banten masa pemerintahan kolonial Belanda di pusat Kota Serang. /Dok. BPCB Banten for SerangNews.com/

Tidak ketinggalan, benda khas yang identik dengan Banten seperti golok Ciomas, rangka badak cula satu, dan tempayan kubur ikut dipamerkan. Juga mata uang yang pernah dimiliki secara khusus oleh Banten.

Berdiri sejak 1814, masa residen Banten J De Bruin WD, gedung tersebut memang diperuntukkan sebagai kantor Residen Banten.

Pada 1974 saat Keresidenan Banten berstatus menjadi Wilayah I Provinsi Jawa Barat, gedung tersebut juga digunakan sebagai kantor keresidenan pembantu gubernur Jawa Barat.

Sejarawan Banten Mufti Ali menyebut, gedung berstatus cagar budaya itu tidak lepas dari masa peralihan sejarah akhir keruntuhan Kesultanan Banten di awal dekade 80-an.

Terlebih ketika Daendels didatangkan dari Batavia ke Banten untuk melakukan perluasan kekuasaan Belanda.

Baca Juga: Potret Sejarah Pendidikan Banten Masa Lalu: Kota Serang Pusat Pendidikan, Gedung Sekolah Tumbuh Subur

Setelah Sultan Aliyudin II ditangkap dan dibuang ke Surabaya, Daendels mengangkat Pangeran Suramanggala. Hanya saja, kekuasaan sultan sudah terbatas dan tidak lebih dari pegawai Belanda.

Masa peralihan tersebut, pemerintahan Hindia Belanda membagi daerah Banten menjadi tiga wilayah setingkat kabupaten. Yakni, Banten Hilir, Banten Hulu, dan Anyar.

“Ketiga wilayah itu di bawah pengawasan landros (semacam residen-red) yang berkedudukan di Serang,” kata Mufti.

Selang tak lama, Daendels ditaklukkan Inggris melalui Thomas Raffles Stamford. Akan tetapi, tidak berlangung lama karena gubernur Van Der Capellen berhasil mengambil alih kekuasaannya lagi.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah