Puisi ‘Republik Indonesia’ Karya Mohammad Yamin, Cocok Dibaca saat Hari Kemerdekaan atau HUT RI ke-76

- 11 Agustus 2021, 11:40 WIB
Tokoh pendiri bangsa, Mohammad Yamin.
Tokoh pendiri bangsa, Mohammad Yamin. /Tangkapan layar kanal YouTube Nabil Mutawakkil Qisthi

SERANG NEWS – Puisi berjudul Republik Indonesia karya Mohammad Yamin tercatat dalam dokumen risalah Badan Usaha Penyidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Puisi Republik Indonesia dibacakan Mohammad Yamin saat dirinya berkesempatan memaparkan padangangannya tentang dasar Negara Indonesia merdeka.

Paparan Muhammad Yamin disampaikan pada rapat besar BPUPKI, di Gedung Pejambon (d.h Gedung Tyuuso Sangi), Jakarta, 29 Mei 1945.

Baca Juga: Daftar Pembahasan dalam Dokumen Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI Kemerdekaan Indonesia

Yamin mengurai kerangka dasar Indonesia Merdeka yang disebutnya dengan Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri ke-Tuhanan, dan Peri Kedaulatan.

Pandangan kerangka dasar Indonesia Merdeka tersebut dipaparkan Yamin dengan detail dalam setiap butirnya.

Paparan lengkapnya tersebut, menjadi salah satu bagian dalam dokumen risalah sidang BPUPKI dan PPPKI yang telah dicetak dan diterbitkan Sekretariat Negara pada 1980 dan edisi revisi 1992.

Dokumen tersebut menjadi salah satu koleksi dokumen sejarah Kemerdekaan Indonesia yang tersimpan di Perpustakaan Nasional.

Baca Juga: Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Versi Asli yang Disusun Soekarno, Hatta dan Soebardjo

Saat selesai menyampaikan papara tentang dasar Negara Indonesia Merdeka, Mohammad Yamin menutup dengan membacakan pusisi berjudul ‘Republik Indonesia’

Berikut syair lengkap puisinya:

Abadilah Republik Indonesia
Untuk selama-lamanya,
Yang didlindungi tumpah darah.
Benua kepulauan yang indah,
Antara cakrawala langit yang murni

Dengan bumi tanah yang sakti.
Di samping teman, di hadapan lawan
Negara berdiri ditakdirkan Tuhan,
Untuk keselamatan seluruh bangsa
Supaya berbagahagia segenap ketika;
Berbudi setia, tenaga merdeka
Dengan menjunjung kedaulatan Negara

Baca Juga: Profil Sayuti Melik, Sosok Wartawan Pejuang yang Mengetik Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Di atas abu negara kedua
Kami membentuk negara ketiga;
Diiringkan lagu Indonesia Raya;
Di sanalah rakyat hidup berlindung,
Berjiwa merdeka, tempat bernaung.

Kami bersiap segenap ketika,
Dengan darah, jiwa dan raga,
Membela negara junjungan tinggi
Penuh hiasan lukisan hati;

Melur-cempaka dari daratan
Awan angksa putih kelihatan
Buih gelombang dari laut

Hati yang mukmin selalu meminta
Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Supaya Negara Republik Indonesia;
Kuat dan kokoh selama-lamanya
Melindungi rakyat, makmur selamat,
Hidup bersatu di laut, di darat.

Diketahui, Mohammad Yamin adalah satu dari 4 tokoh yang mendapat kesempatan berpidato selama kurang lebih satu jam dalam rapat besar BPUPKI.

Pahlawanan Nasional kelahiran Sawahlunto, Sumatera Barat 23 Agustus 1903 ini termasuk yang produktif dalam tulisan sejarah, syair, sandiwara dalam bentuk buku, atau tulisan berseri yang terbit di majalah atau surat kabar.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x