Senjata Pena Tirto Adhi Soerjo, Mas Marco Kartodikromo: Pengguncang Bumiputra Bangun dari Tidurnya

- 7 Desember 2020, 15:25 WIB
Lukisan Tirto Adhi Soerjo, Bapak  Pers Nasional yang namanya tercatat sebagai Pahlawan Nasional.
Lukisan Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional yang namanya tercatat sebagai Pahlawan Nasional. /Ken Supriyono/Serang News/

Mas Marco Kartodikromo, jurnalis radikal didikan Tirto sekaligus pendiri Inlandsche Journalisten Bond (IJB) dengan tegas mengakui kedigdayaan Tirto.

“Raden Mas Tirto Adi Soerjo, seorang bangsawan asal dan juga bangsawan fikiran. Bumiputra yang pertama kali menjabat jurnalis. Boleh dibilang Tuan T.A.S adalah induk jurnalis Bumiputra di ini tanah Jawa. Tajam sekali belia punya pena banyak pembesar-pembesar yang kena kritiknya jadi muntah darah dan sebagian besar suka memperbaiki kelakuan yang kurang senonoh,” tulis Marko dalam tulisan berjudul Mangkat yang terbit di Kabar Djawi Hisworo, 13 Desember 1918 atau sepekan setelah meninggalnya Tirto pada 7 Desember 1918.

“Saya mesti mengaku juga bawah lantaran pimpinannya saya bisa menjadi redaktur. Pada ketika saya ada di Bandung, kumpul seluruh dengan beliau. (Tirto) seorang jurnalis Jawa paling tua, pun beliau seorang Bumiputra yang pertama kali membikin NV… Masyhur di seluruh Hindia lantara keberaniannya mengusuk laku sewenangh-wenang,” tulis Marco lebih lanjut.

Baca Juga: Tirto Adhi Soerjo Pelopor Pers Perempuan Indonesia Bernama Poetri Hindia

Marco sebagai murid setia dengan salut menjuluki gurunya. “Tirto Adi Soerjo adalah penggoncang Bumiputra bangun dari tidurnya.” Marco juga menyebut Tirto sebagai jurnalis cerdas, akrab dan paham tentang hukum yang berlaku.

“Seorang berselera seni dalam menghantam mesin kolonial dari mulai lurah sampai Gubernur Jenderal,” tulis jurnalis yang juga berkali-kali mengalami delik pers dan mengalami pembuangan masa Pemerintah Kolonial ini.

INVESTIGASI PENYALAHGUNAAN WEWENANG

Satu kasus paling riuh yang ditangani Tirto Adhi Soerjo adalah perkara yang terjadi di Cangkrep, Purworejo. Duet Medan Prijaji dan Soeloh Keadilan dengan bahasa blak-blakan memuat persekongkolan jahat antara Aspiran Kontolir (Calon Pengawas) Purwerejo A Simon dengan Wedana Tjorosentono ihwal pengangkatan Lurah Desa Bapangan.

Baca Juga: Artis Dewi Yull Ternyata Cicit Dari Bapak Pers Nasional Tirto Adhi Soerjo

Calon lurah yang tidak didukung warga keluar sebagai pemenang. Sebaliknya kandidat yang menjadi jagoan rakyat, Mas Soerodimedjo, malah ditangkap dqan dikenakan hukum.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x