Tirto Adhi Soerjo dalam Ingatan Tulisan ‘Mangkat’ Mas Marco Kartodikromo

- 7 Desember 2020, 11:17 WIB
Makam Tirto Adhi Soerjo Bapak Pers Indonesia yang mendirikan Medan Prijaji di Manggadua, Jakarta.
Makam Tirto Adhi Soerjo Bapak Pers Indonesia yang mendirikan Medan Prijaji di Manggadua, Jakarta. /Serang News/FB Binhad Nurrohmat/

Mangkat

Dengan terperanjat saya dapat kabar, bahwa Raden Mas Tirto Adhi Soerjo, ketika hari Sabtu yang baru berserang meninggal dunia ada di rumah sakit di Glodok Betawi. Pembaca yang terhormat, yang baru berkenalan dengan surat kabar dalam 4-5 tahun saja, boleh jadi belum tahu terang keadaan beliau, siapakah Raden Mas Tirto Ini?

Raden Mas Tirto Adhi Soerjo, ialah seorang bangsawan asali dan juga bangsawan berfikiran, bumiputera yang pertama kali menjabat jurnalis; boleh bilang tuan T.A.S. (Tirto Adhi Soerjo) induk jurnalis bumiputra di tanah jawa ini. Tajam sekali beliau punya pena, banyak pembesar-pembesar yang kena kritikya menjadi muntah darah dan sebagian besar suka memperbaiki kelakuannya yang kurang senonoh.

Pertama kali beliau jadi redaksinya pemberita Betawi. Lalu terbitan sendiri surat bulanan nama Soenda Berita, dan lantas lain-lain surat bulanan atau mingguan, akhirnya Medan Prijaji yang begitu kesohor.

Tetapi oleh kurang hemat memegang duit, M.P (Medan Priaji) tidak dapat hidup lama, dan Tuan Tirto seperti ahulia lantas hidup menganggur ada di Hotel Samirono Weltevreden dalam pemeliharaanya Tuan Goenawan. Sebab hotel itu pada galibnya ada kepunyaan Tuan Tirto yang dengan keridaan diserahkan pada Tuan Goenawan.

Baca Juga: Tirto Adhi Soerjo, Jejak Bapak Pers sekaligus Pahlawan Nasional

Baca Juga: Mewarisi Spirit Raden Mas Tirto Adhi Soerjo

Sekarang masuk usia 38 tahun benar, beliau mulai tidur yang penghabisan buat selama-lamanya. Maka dengan kepedihan yang amat sangat, tidak lupalah saya berdoa, bermohon akan Tuhan Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan arwah beliau itu diberi apalah kiranya jalan terang, tujuan langsung, makam luas dan hujan rahmat, agar supaya dapat melimpah untuk putra-putra beliau yang masih ketinggalan di dunia dapat melangsungkan kehidupan mencapai kemuliaan di muka bumi.

Sebab saya ingat, beliau itu dulu ada mempunyai tiga orang putra, seorang lelaki, dua orang perempuan, yang lelaki itu yang sulung, keluar dari pada Princes Van Bacan. Jadi ini putra terhitung Erfvost dari itu kerajaan kecil. Adapun yang dua orang perempuan, keluar dari orang biasa saja yakni Raden Ayu Tirto, yang dulu ada di Bogor.

Entah, itu dua anak perempuan dan ibunya sekarang tinggal di mana, saya tidak tahu lagi. Meski begitu besar, tempo-tempo terkenanglah saya akan mereka dua putri itu, yang pada masa ini kira-kira sudah jadi gadis yang hampir balig.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x