Jarang Diketahui Orang, Ini Alasan Keraton Kerajaan Majapahit Lenyap, Benarkah Moksa?

13 Januari 2022, 06:05 WIB
Ilustrasi keruntuhan Majapahit. Tangkapan layar YouTube/@ASISIChannel /

SERANG NEWS - Kerajaan Majapahit merupakan salah satu imperium terbesar yang pernah berdiri di tanah Nusantara.

Pada masa kepemimpinan Prabu Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas.

Wilayah kekuasaan Majapahit mencapai Tumasik atau Singapura Melayu atau Malaysia dan Syam atau Thailand.

Sebuah bukti yang menunjukkan bahwa Majapahit adalah negara adikuasa yang pernah ada di Asia Tenggara.

Selain daerah kekuasaan yang begitu luas, kedigdayaan kerajaan ini juga ditunjukkan melalui kemegahan istana kerajaan.

Baca Juga: Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Begini Awal Dikukuhkannya Sebagai Hari Nasional

Di dalam Kitab Negarakertagama gubahan Mpu Prapanca disebutkan bahwa bangunan keraton Majapahit dikelilingi tembok bata tebal dan tinggi berwarna merah.

Di dalam kompleks keraton berdiri kediaman raja, tempat peribadatan kediaman para pejabat pemerintahan rumah bagi para abdi dalem kerajaan.

Kemudian ada pendopo tempat pertemuan Raja dengan para bawahannya serta bangunan yang dikhususkan bagi pujangga Kerajaan.

Lebih lanjut Mpu Prapanca menggambarkan bahwa keraton Majapahit bak istana di negeri kayangan.

Saking indahnya bangunannya bertingkat dengan tiang kuat dipenuhi dengan berbagai ukiran indah serta berwarna-warni. 

Baca Juga: 28 November Diperingati Hari Dongeng Nasional, Begini Sejarahnya, Ada Peran Anies Baswedan

Di dalam kompleks keraton terdapat taman yang begitu luas dan indah dipenuhi oleh bunga Tanjung, Cempaka dan aneka bunga lainnya

Ma Huan sekretaris Laksamana Cheng ho secara lebih detail menjelaskan bahwa Majapahit memiliki keraton yang besar, megah dan mewah.

Lantainya dari kayu dengan ditutupi anyaman tikar bahkan disebutkan tembok dan tangga keraton Majapahit pada saat itu dilapisi dengan emas.

Tapi di manakah keraton itu berada, di mana jejaknya saat ini, para arkeolog sepakat bahwa keraton Majapahit terletak di ibukota kerajaan.

Untuk lokasi ibu kota Majapahit terdapat dua pendapat. Pertama hampir seluruh arkeolog menyetujui jika ibu kota Majapahit terletak di Trowulan Mojokerto. 

Baca Juga: Sejarah Asal Asul Kesultanan Banten dan Daftar Sultan Banten Pertama hingga Terakhir

Hal ini didukung oleh berbagai penemuan peninggalan Majapahit yang ditemukan di situs Trowulan serta kabar dari kitab Negarakertagama

Disisi lain sejumlah kecil arkeolog berpendapat bahwasanya ibukota Majapahit terletak di Kedaton Jombang.

Hal ini didasarkan pada asal kata Kedaton yang berarti keraton serta diperkuat dengan peninggalan candi yang ditemukan di Kedaton.

Kemudian pertanyaan selanjutnya muncul, mengapa istana Majapahit hingga saat ini hilang tak berbekas bak ditelan bumi.

Ada beberapa pendapat mengenai hilangnya keraton kerajaan Majapahit, seperti dikutip dari Chanel YouTube Top Info berikut ini penjelasannya. 

Baca Juga: Daftar Hari Penting Bulan September, Ada Hari Tani Nasional hingga G30 S PKI

1. Bahan bangunan keraton bukan dari batu alam

Pendapat pertama menyebutkan bahan bangunan keraton Majapahit yang terbuat dari bahan-bahan organik.

Sehingga menyebabkan bangunan keraton kerajaan Majapahit mengalami proses pelapukan.

Sehingga keraton tidak bisa bertahan hingga ratusan tahun layaknya candi yang terbuat dari batu alam yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini.

2. Hilang karena bencana alam

Pendapat kedua mengatakan bangunan keraton hilang karena adanya bencana alam.

Pendapat ini menyebutkan bahwa bangunan keraton bisa jadi terkubur oleh abu letusan gunung berapi.

Mengingat di kawasan Jawa Timur terdapat banyak gunung aktif. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa keraton Majapahit hilang dikarenakan terkubur lumpur.

Lumpur tersebut berasal dari sungai tempat lahar gunung berapi melintas sehingga mengubur keraton kerajaan Majapahit.

Pendapat ini cukup masuk akal mengingat keraton Majapahit yang diperkirakan berlokasi dekat dengan sungai Brantas. 

Baca Juga: Desakan Wartawan, Agenda Sidang Pemilihan Presiden Indonesia Dipercepat Lebih Awal pada 18 Agustus 1945

3. Adanya konflik internal dan serangan dari kerajaan lain

Dalam babad Tanah Jawa disebutkan bahwa sekitar tahun 1400-an Demak Bintoro yang kala itu dipimpin oleh Raden Patah putra Prabu Brawijaya IV menyerang Majapahit dan menghancurkan ibukota kerajaan.

Akan tetapi pendapat tersebut dibantah oleh beberapa ahli yang menyebutkan bahwa babad Tanah Jawa merupakan produk kolonial Belanda.

Produk tersebut dianggap oleh para peneliti memiliki tujuan untuk mengadu domba kaum Islam dengan kaum Hindu Budha.

4. Serangan Militer

Atmodarminto berpendapat kehancuran Majapahit disebabkan oleh serangan militer dari wilayah Kadiri yang dipimpin oleh Girindrawardhana.

Serangan ini berlangsung beberapa saat lamanya dan dimenangkan oleh pihak Kadiri yang membuat Girindrawardhana menjadi penguasa Majapahit.

Hal ini kemudian memicu Demak menyerang Majapahit dengan motif menumbangkan Girindrawardhana karena sosok ini dianggap bukan pemimpin kerajaan Majapahit karena bukan keturunan Wangsa Rajasa.

Selain dari pihak luar kondisi internal Majapahit sudah kacau balau terutama sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

Korupsi merajalela, perebutan pengaruh dan kekuasaan terjadi antar kerabat kerajaan.

Kondisi kerajaan yang sudah lemah menyebabkan keraton Majapahit jadi salah satu sasaran perusakan pemberontakan dan penyerangan dari kerajaan lain. 

Baca Juga: Peristiwa 18 Agustus: Soekarno- Hatta Terpilih Menjadi Presiden-Wapres Indonesia Pertama dan UUD 1945 Disahkan

5. Penjarahan Ilegal pada masa penjajahan

Dalam sebuah catatan laporan Belanda disebutkan pada sekitar tahun 1800 masehi wilayah Trowulan kehilangan sekitar 5 juta kubik tanah.

Hal itu sebagai akibat penggalian ilegal yang dilakukan oleh para pemburu peninggalan Kerajaan Majapahit.

Karena hal itu, disinyalir banyak sekali peninggalan Majapahit yang dicuri pada saat itu.

6. Keraton kerajaan Majapahit Moksa

Pendapat ini mungkin tidak didasarkan pada alasan yang ilmiah akan tetapi dalam ilmu sejarah khususnya di Indonesia.

Jika suatu kejadian belum juga ditemukan penyebabnya bisa jadi hal tersebut disebabkan faktor x yaitu hal gaiby berada diluar jangkauan indra manusia.

Beberapa orang berpendapat Keraton Majapahit sengaja di moksa oleh makhluk gaib dengan tujuan pelestarian tetap berjalan di alam yang lain dan terlindung dari tangan-tangan jahil manusia.***

Editor: Kiki

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler