HIKMAH RAMADHAN 5: Empat Keutamaan Amalan Sunnah dalam Nashoihul Ibad Syekh Nawawi Al Bantani

- 17 April 2021, 03:30 WIB
Ilustrasi keutamaan amalan sunnah.
Ilustrasi keutamaan amalan sunnah. /Pexels /Gabby K/

Baca Juga: Baik untuk Buka Puasa Ramadhan, Ini 12 Manfaat Kurma yang Menyehatkan dan Menambah Stamina Tubuh

Baca Juga: Segar dan Menyehatkan! Ini 5 Resep Cara Membuat Salad Buah dan Sayur untuk Menu Buka Puasa Ramadhan

Adapun yang dimaksud dengan puasa tiga hari setiap bulannya, yaitu, puasa ayyamul bidh (hari-hari putih), di mana bulan sedang terlihat terang hingga purnama. Tiga hari ini yaitu tanggal 13, 14, dan15 setiap bulan Hijriyyah. Kecuali pada bulan Dzulhijjah, sebab tanggal 13-nya, termasuk hari-hari Tasyriq yang dilarang berpuasa pada hari-hari tersebut.

Sebagaimana dijelaskan di dalam kitab At-Tuhfah, bahwa hikmah disunnahkanya puasa tiga hari pada pertengahan bulan adalah karena setiap kebaika itu dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali. Sehingga jika seseorang muslim berpuasa tiga hari maka seolah-olah dia telah berpusa sebulan penuh sepanjang tahun.

Untuk amalan membaca al-Quran, maka dianjurkan unyuk membaca tujuh surat Munjiyyat pada setiap harinya. Tujuh surat Mujiyyat yang dimaksud yaitu Surah As-Sajadah, Yassin, Fushshilat, ad-Dukha, al-Waqi’ah, al-Hasyr dan al-Mulk.

Di samping itu dianjurkan pula pada waktu pagi dan sore harinya untuk membaca ayat-ayat lainnya. Di antaranya, ayat-ayat permulaan Surah al-Hadid, ayat-ayat terakhir dan Surah al-Hasyr, Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, dan An-Naas.***

*Catatan: Artikel ini diambil dari Kitab Nashoihul Ibad karya Syekh Nawawi Al Bantani bab Keutamaan Amalan Sunnah.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x