Temui Stafsus Milenial Jokowi, Ini Rekomendasi Kepemudaan Merial Institute untuk Indonesia Emas 2045

27 April 2021, 22:57 WIB
Direktur Merial Institute Arief Rosyid Hasan bersama Stafus Milenial Presiden Jokowi. /Merial Institute for SerangNews.com/

SERANG NEWS – Merial Institute merekomendasikan tiga hal pembangunan kepemudaan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Rekomendasi pembangunan kepemudaan Merial Institute tersebut yakni, mengatasi hambatan pelayanan kepemudaan dengan fokus intervensi positif dalam peningkatan kesempatan kerja dan kewirausahaan, teknologi informasi, pendidikan serta kesehatan.

Lalu, menyusun agenda-agenda kolaborasi dan kerja-kerja bersama demi mengoptimalisasi peran pemuda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, dengan indikator Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Selanjutnya, penyusunan database kepemudaan yang terintegrasi.

Baca Juga: Pastikan ISDP Lahirkan Pengusaha Milenial, Arief Rosyid: Cikal Bakal Sociopreneur di Indonesia

Tiga rekomendasi kepemudaan dari Merial Institute ini disampaikan saat melakukan audiensi dengan Stafsus Milenial Presiden pada, Selasa 27 April 2021.

Direktur Eksekutif Merial Institute Arief Rosyid Hasan mengatakan, pemuda dengan semangat dan kemampuan inovasinya memiliki andil yang besar dalam melakukan perubahan besar dan mendorong pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya.

“Jika dipersiapkan dengan baik, pemuda dapat menjadi energi positif bagi perubahan dan mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia,” katanya.

Kondisi ini menjadi semakin mendesak mengingat setidaknya ada dua momentum penting di masa yang akan datang.

Baca Juga: PEI 2021 Hari Pertama: Tim China Mendominasi, BTR RA dan Geek Fam di Papan Tengah

“Pertama, target Suistainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. Kedua, peluang bonus demografi yang juga diproyeksikan mencapai puncaknya pada periode yang sama,” papar Arief Rosyid.

Melalui kesempatan tersebut, Arief Rosyid memaparkan tentang progres Perpres Nomor 66 Tahun 2017. Yaitu terkait adanya stagnansi dalam tahap implementasi dan upaya-upaya apa yang telah dilakukan Merial Institute.

EKONOMI INDONESIA DI MASA PANDEMI

Menurut Arief Rosyid, Covid-19 telah menghantam perekonomian Indonesia di mana pada Kuartal II 2020 ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 5,32 persen.

Sektor yang paling terimbas adalah manufaktur padat karya, dan UMKM sebagai penopang ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Tumbuhkan Lapangan Kerja, KPCPEN Manfaatkan Bonus Demografi Menuju Industri 4.0

“Jauh sebelum Covid-19 menyerang, Indonesia sudah dibayangi ancaman jebakan pendapatan menengah (middle income trap), sebagaimana ditunjukan oleh gejala deindustrialisasi berupa melambatnya pertumbuhan sektor manufaktur. Belum lagi bayang-bayang resesi global yang bergaung sejak akhir 2018,” katanya.

Dari sisi sosial, lanjut Arief Rosyid, kesenjangan menurun kendati penurunan ini bukan dikarenakan masyarakat miskin naik kelas. Akan tetapi, akumulasi aset kelompok masyarakat terkaya yang mengalami penurunan.

Baca Juga: Usai Tangkap Munarman, Densus 88 Lakukan Penggeledahan Rumah Habib Rizieq di Petamburan

“Fakta angka yang bias pemaknaan kerap menjauhkan kita dari substansi yang tengah kita hadapi saat ini,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Riset Merial Institute Muhammad Fadli Hanafi menjelaskan, sejak 2015-2019 Presiden Jokowi telah konsisten menjadikan pemuda sebagai prioritas dan concern utama dengan dibuktikan terbitnya Perpres No.66/2017.

Namun, yang juga penting adalah bahwa pada periode 2020-2024 ini, merupakan bagian penting lainnya yaitu tahap implementasi. “Jika tidak optimal, maka akan menjadi bencana demografi,” katanya.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler