SERANG NEWS - Persib Bandung harus menelan pahit kekalahan di kandang sendiri atas PSS Sleman di Perempat Final Piala Presiden 2022.
Persib dinyatakan kalah dan tertinggal poin dalam sesi tendangan adu penaliti dengan PSS Sleman setelah sebelumnya berakhir imbang 1-1.
Kapten tim Persib Bandung, Achmad Jufriyanto mengungkapkan penyesalannya karena tidak dapat membuat tim Pangeran Biru lolos ke semifinal Piala Presiden 2022.
Persib Bandung kalah dengan skor 2-4 dari PSS Sleman melalui adu penalti di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung pada Jumat, 1 Juli 2022.
Achmad Jufriyanto atau lebih akrab disapa Jupe mengaku bahwa ia dan tim sudah berusaha untuk tampil maksimal.
Namun ternyata PSS Sleman bisa tampil jauh lebih baik. Terutama sang kiper, M Ridwan yang bisa menghalau tendangan dari Jupe dan Erwin Ramdhani.
"Sangat disayangkan terhenti ke perempat final. Setelah pertandingan ini, kami seharusnya bisa ke semifinal dan final," kata jupe yang dikutip SerangNews.com dari laman resmi Persib.
"Qadarullah hasilnya seperti ini. Tapi ada hal positif, kami bisa lebih mempersiapkan diri karena ada yang jauh lebih penting yaitu Liga," lanjut kapten tim Maung Bandung tersebut.
Jupe juga mengakui bahwa ia dan punggawa Persib lainnya merasakan kekecewaan yang mendalam karena tidak bisa melangkah lebih jauh di Piala Presiden 2022 ini.
"Kalau semua pemain ditanya, kami pastinya kecewa karena tanggung sudah berada di sini (perempat final)," tuturnya.
"Tapi saya harap kita tidak perlu larut dalam kekecewaan. Ke depan, kami akan belajar untuk lebih memanfaatkan (peluang) di setiap pertandingan," ujar pemain yang bernomer punggung 16 tersebut.
Dalam adu penalti Persib harus mengakui keunggulan PSS Sleman 2-4. Hanya tendangan dari Marc Klok dan Rachmat Irianto yang berhasil mengoyak gawang.
Sedangkan tendangan Erwin Ramdhani diblok oleh M Ridwan, sementara tendangan Jupe melambung jauh diatas mistar gawang.
Dan di pihak PSS, eksekusi penalti dari Ze Valente, Bagus Nirwanto, Hambali Tolib dan Rifky Dwi berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan gagal dihalau oleh Fitrul Dwi Rustapa.***