BMW dan Toyota Bisnis Bareng Kembangkan Sel Bahan Bakar

- 16 November 2020, 21:15 WIB
BMW/mu iqbal zikri/Serangnews
BMW/mu iqbal zikri/Serangnews /

 

SERANGNEWS.COM – BMW dan Toyota dikabarkan menjalin bekerja sama pada bagian pembuatan sel bahan bakar dan pengembangan mobil sport hingga tahun 2025 atau lebih.

"Dalam dekade mendatang, kami akan melakukannya dengan baik untuk memperkuat obligasi," ujar Kepala Eksekutif BMW Oliver Zipse pada hari Kamis, 12 November 2020.

Zipse akan berusaha untuk memperkuat ikatan dengan Toyota.

Baca Juga: Polisi Tangkap Residivis Jambret Handphone Anak di Tangerang

Baca Juga: Anies Baswedan akan Dipanggil Mabes Polri, Buntut Pelanggaran Protokol Kesehatan Habib Rizieq

"Aliansi yang saat ini mencakup kesepakatan kerja sama pada mobil sel bahan bakar dan pengembangan bersama mobil sport, harus berlanjut setelah 2025," kata Zipse, dikutip dari Antara.

Mobil bahan bakar bertenaga hidrogen dapat memperoleh manfaat dari dorongan bersama oleh para pembuat kebijakan untuk menjalankan industrialisasi produksi hidrogen.

“Mobil jenis coupe, convertible, dan roadster, kami akan melihat apa yang tersedia untuk menjalankan kerjasama ini,” ucapnya.

Baca Juga: Kabar Sedih untuk Penggemar ATEEZ, Mingi Kena Masalah Psikologis dan Harus Rehat dari Dunia Musik

Secara terpisah, Zipse juga mengatakan bahwa BMW sedang mencari cara untuk menghemat biaya dengan mengurangi portofolio modelnya.

“Coupés, convertible dan roadsters, kami akan melihat apa yang tersisa,” kata Zipse, mengomentari salah satu area di mana BMW meninjau penawaran produknya.

Sementara itu, aliansi BMW dan Toyota pertama kali diumumkan pada tahun 2011. BMW mengatakan bahwa mereka akan memasok Toyota Motor Corporation dengan mesin diesel dan bersama-sama mengembangkan baterai mobil sebagai bagian dari aliansi teknologi yang komprehensif.

 Baca Juga: Pernyataan Lengkap Mahfud MD: Sindir Habib Rizieq, dan Sentil Anies Baswedan sampai Aparat Keamanan

Kesepakatan itu, yang diumumkan menjelang Tokyo Motor Show 2011, menyoroti pentingnya teknologi ramah lingkungan dalam industri otomotif, serta biaya menggelembung untuk mengembangkan berbagai powertrains ketika preferensi pelanggan tetap bervariasi. ***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah