Dianggap Sesat Netizen Usai Video Ceramah di Gereja Viral, Gus Miftah: Heran Cepatnya Dilebeli

- 3 Mei 2021, 12:53 WIB
Ulama NU, Gus Miftah menyampaikan video klarifikasi ceramah atau orasi di gereja, Senin 3 Mei 2021
Ulama NU, Gus Miftah menyampaikan video klarifikasi ceramah atau orasi di gereja, Senin 3 Mei 2021 /Tangkapan layar Instagram/@gusmiftah//

SERANG NEWS- Usai video ceramahnya di altar Gereja Bethel Indonesia (GBI), Penjaringan, Jakarta Utara dengan background salib dibelakangnya viral di media sosial, Gus Miftah menjadi bulan-bulanan netizen.

Tak sedikit netizen yang mencap sahabat Dedy Corbuzier dan juga Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta itu telah sesat, hingga menjalani toleransi kebablasan.

Tak ingin menjadi polemik dan kontroversi berkepanjangan, Gus Miftah pun memberikan tanggapan di akun Instagram pribadinya lewat unggahan video, yang dikutip SerangNews.com pada Senin 3 Mei 2021.

Baca Juga: Video Gus Miftah Ceramah di Gereja Viral, Singgung Keberagaman Umat Beragama

Baca Juga: Kota Mekkah Dilanda Banjir Bandang dan Hujan Es, UYM: Umat Islam Dunia Banyak Doa

Dia menjelaskan dalam video berdurasi 3 menit, 50 detik itu, dirinya hadir di acara GBI karena diundang. Dan tidak hadir sendiri melainkan bersama beberapa tokoh agama lainnya, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Setelah beredarnya orasi kebangsaan di sebuah gereja di Jakarta Utara di GBI Penjaringan atas undangan panitia. Saat itu saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta, Mas Anies Baswedan, Sekjen PBNU Gus Helmi, dan beberapa tokoh agama lainya. Dan itu atas undangan mereka, acara yang mereka berikan ke saya pun, judulnya orasi kebangsaan dalam peresmian GBI. Bukan dalam rangka peribadatan, dicatat dalam rangka peresmian bukan dalam rangka peribadatan,” tuturnya.

Gus Miftah menyebut gara-gara videonya itu, dia banyak mendapat label yang kemudian ditempelkan ke dirinya.

Baca Juga: THR ASN 2021 Cair Tanpa Tunjangan Kinerja! Ini Penjelasan Sri Mulyani

“Saya dihujat banyak netizen dengan mengatakan Miftah sesat, Miftah kafir, syahadatnya batal dan lain sebagainya. Gus Miftah marah? Enggak, saya bersyukur, alhamdulillah,” lanjutnya.

Ulama berdandan nyentrik ini pun mengaku heran dengan begitu cepatnya dilabeli sesat dan kafir, padahal selama ini dirinya cukup banyak meng-Islam orang kafir.

“Saya kemudian berpikir, orang seperti saya yang kebetulan dikasih Allah, jadi orang yang mampu membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat untuk jadi mualaf, hanya gara-gara video tersebut saya dikatakan kafir,” bebernya.

Baca Juga: Update Berita KKB Papua, Bamsoet: Negara Tidak Boleh Tunduk pada Pemberontak, Separatis dan Teroris

Sebelumnya diberitakan SerangNews.com, Sebuah video yang memperlihatkan pendakwah Nahdlatul Ulama (NU) Gus Miftah tengah ceramah di sebuah gereja di hadapan umat Kristen, viral di media sosial, Sabtu 1 Mei 2021 kemarin.

Dalam video berdurasi 57 detik itu, Gus Miftah berceramah di atas mimbar menyinggung keberagaman antar umat beragama di Indonesia.

Gus Miftah yang menggunakan blangkon warna hitam, dan baju atasan warna putih itu, mengatakan, ada sejumlah perbedaan ritual beragama antar umat Islam dan Kristen.

Baca Juga: ASN Tolak THR Tanpa Tunjangan Kerja, Ramai-ramai Bikin Petisi untuk Menkeu

“Di saat bioku tertulis Allah SWT, dan biomu tertulis Yesus Kristus. Di saat aku mengucap Assalamualaikum, dan kamu mengucap Salom. Di saat aku mengeja Alquran, dan kamu mengeja Al-Kitabmu,” ujar Gus Miftah yang dikutip SerangNews.com dari akun Instagram @gusmiftah pada Minggu 2 Mei 2021.

Gus Miftah juga menjelaskan, bahwa perbedaan umat Islam dan Kristen saat memanggil nama Tuhan.

“Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan. Tentang aku yang menengadahkan tangan, dan kau yang melipatkan tangan saat berdoa. Aku kamu kita,” ungkapnya lagi.

Baca Juga: Gibran Minta Maaf dan Kembalikan Uang Pungli Zakat Warga Solo, Netizen: Didikan Pak Jokowi

Ia juga menyebut bahwa Masjid Istiqlal dan Katedral ditakdirkan berdiri berhadapan. Akan tetapi, kata Gus Miftah, jemaah kedua tempat ibadah tersebut tetap harmonis.

Andaikata, Istiqlal dan Katedral ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan namun sampai saat ini keduanya tetap harmonis.

Diakhir penutup ceramah, Gus Miftah mengingatkan, andaikan saja tempat ibadah umat Islam dan Kristen itu memiliki nyawa maka dipastikan akan saling mencintai dan menghormati.

Baca Juga: TNI AD Kirim 'Pasukan Setan' untuk Memburu KKB di Papua

“Andai memiliki nyawa, mereka saling mencintai dan menghormati antar satu dan yang lainnya. Terima kasih,” ujar Gus Miftah meninggalkan mimbar tempatnya ceramah.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah