Imlek 2021, Nian Go atau Kue Keranjang Selamatkan Banyak Orang dari Kelaparan

- 2 Februari 2021, 09:55 WIB
Kue Keranjang telah banyak dijual di pasaran menjelang Imlek.
Kue Keranjang telah banyak dijual di pasaran menjelang Imlek. /- Foto : Portal Jogja/Pradyasinta

SERANG NEWS- Perayaan Tahun Baru Tiongkok atau Imlek selalu ditemui keberadaan makanan manis yang dikenal sebagai kue keranjang.

Kehadirannya bukan sekedar sebagai makanan sajian saja, namun dibalik itu ada cerita sejarah yang menarik untuk disimak.

Dikutip Serangnews dari China Highlight, Selasa 2 Februari 2021. Di negeri asalnya, kue kenyal berwarna coklat yang didominasi rasa manis itu disebut sebagai 'Nian Gao'.

Baca Juga: Dibintangi Rizky Billar, Jodoh Wasiat Bapak Season 2 Segera Tayang di ANTV

Keberadaan kue keranjang telah berusia ribuan tahun. Bahkan sejak Tiongkok masih berbentuk dalam beberapa kerajaan-kerajaan.

Kue ini awalnya merupakan persembahan dalam ritual upacara adat, namun perlahan berubah menjadi makanan khas warga Tiongkok di festival musim semi.

Menurut cerita, sejarah kue keranjang sebagai berikut. Dimana paada musim semi dan musim gugur tepatnya 722–481 Sebelum Masehi Tiongkok terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil dan banyak orang-orang menderita karena perang.

Baca Juga: Gejala, Penyebab dan Mitos Jerawat, Begini Penjelasannya

Kala itu raja membuat dinding yang kuat dibangun untuk melindungi wilayah dari serangan, raja pun mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini. Hingga akhirnya rakyat pun tidak lagi dibuat khawatir dengan perang.

Namun tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu. Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng. Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi rakyat didalamnya.

Baca Juga: Disebut Terlibat Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat, Moeldoko: Pemimpin Jangan Mudah 'Baperan'

"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," ujar Wu kala itu.

Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan. Banyak orang mati kelaparan.

Akhirnya para prajurit pun melakukan apa yang dikatakan Wu Zixu sebelumnya dan menemukan bahwa tembok di bagian bawah dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.

Baca Juga: Bisa Dilakukan Sendiri, Berikut Cara Mudah Setting Manual Frekuensi Trans 7 di Satelit Telkom 4

Makanan ini pula yang kala itu menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Batu bata ini adalah Nian Gao yang pertama kali. Setelah itu kejadian itu, orang-orang membuat Nian Gao setiap tahunnya untuk memperingati Wu Zixu.

Seiring waktu berlalu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Tiongkok atau di Indonesia disebut kue keranjang.

Dari cerita itu, kue keranjang menjadi penuh makna. Dimana Memakan kue ini di perayaan tahun baru, bagi warga Tionghoa memiliki makna positif yang dipercaya secara turun-temurun.

Baca Juga: Diperiksa Jadi Saksi Langsung Ditetapkan Tersangka Korupsi Asabri, Pelaku Korupsi Ini Kaget

Kue keranjang menjadi simbol atas pendapatan dan jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang berkembang dengan baik, dan secara umum menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.

Orang Tionghoa percaya, mengonsumsi kue keranjang selama perayaan Imlek atau Tahun Baru Kalender Lunar mendatangkan keberuntungan dan nasib baik bagi yang memakannya.

Sebagai informasi, pada awal Dinasti Liao (907-1125), orang-orang di Beijing memiliki kebiasaan memakan kue di hari pertama bulan pertama.

Lalu dalam perkembangannya, seperti pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911), kue keranjang mulai menjadi santapan sehari-hari orang-orang Tiongkok hingga hari ini.***

Editor: Kiki

Sumber: China Highlights


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x