Gunung Merapi Alami 59 Kali Gempa Guguran 

- 21 November 2020, 23:16 WIB
Gunung Merapi dipantau dari Desa Jrakah, Selo, Boyolali pada Sabtu 7 November.
Gunung Merapi dipantau dari Desa Jrakah, Selo, Boyolali pada Sabtu 7 November. /PVMBG./

 

SERANG NEWS - Selama periode pengamatan pada Jumat 20 November 2020 mulai pukul 00:00-24:00 WIB Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi mengalami 59 kali gempa guguran. 

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida , menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 385 kali gempa hybrid atau fase banyak, 69 kali gempa hembusan, 45 kali gempa vulkanik dangkal, serta satu kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual di gunung api aktif itu teramati asap berwarna putih dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.

Baca Juga: Bungkam Tuan Rumah Newcastle 0-2, Chelsea Pimpin Klasemen Sementara

Baca Juga: Twitter Akan Alihkan Kendali Akun Resmi Amerika Serikat ke Joe Biden

Pada periode pengamatan itu, terdengar suara guguran sebanyak sembilan kali (lemah hingga sedang) dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan dan satu kali dari PGM Kaliurang.

"Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari," ujarnya melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Sabtu, 21 November 2020 seperti dikutip Serangnews.com dari Antara. 

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Baca Juga: Objek Wisata Tiga Gili di Lombok Utara Mulai Ramai Wisatawan, Polisi Lakukan Pemeriksaan

Halaman:

Editor: Kiki

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x