SERANGNEWS.COM - Hari Pahlawan Nasional mengingatkan kita pada perjuangan pahlawan yang memerdekan Indonesia.
Tak semuanya gugur dalam pertempuran. Sebagian dari mereka yang berjuang masih hidup hingga sekarang. Salah satunya adalah Ngadimin Citro Wiyono.
Dialah sosok yang pada masa Agresi Militer Belanda II ikut berkontribusi kepada pertempuran masa itu. Tak sembarangan tugas yang dipikulnya.
Wiyono mendapat tugas khusus menjadi mata-mata Tentara Indonesia. Tugas itu dilakoni dengan menyamar menjadi tenaga bersih-bersih di lapangan terbang Panasan Boyolali, Jawa Tengah yang menjadi basis Belanda.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Rabu 11 November 2020, Mata Najwa Spesial Djoko Tjandra dan Ketawa Bareng OVJ
Pengalaman Wiyono itu diceritakan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengundang ia kerumahnya.
Saat itu Wiyono masih berusia setara dengan anak sekolah dasar. Kendati masih kecil, Wiyono dengan kesungguhan tekad menerima tugas yang ditawari salah satu Komandan Tentara Indonesia.
Apalagi, ia punya amarah sendiri lantaran ayah meninggal dunia akibat sengatan peluru tentara Belanda.
“Marah saya Pak, gara-gara bapak saya ditembak oleh Belanda. Lah terus saya ambil keputusan ikut berjuang,” ucap Wiyono dalam video yang diunggah Ganjar Pranowo melalui akun resmi instagramnya tepat pada Hari Pahlawan Nasional, Selasa 10 November 2020.