SERANGNEWS.COM - Indonesia mengalami resesi ekonomi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal III mengalami kontraksi.
Ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2020 berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen (y-on-y).
Sementara itu pada kuartal II tahun 2020 ekonomi Indonesia juga mengalami kontraksi sedalam -5,32 persen.
Artinya ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut
Baca Juga: Pemerintah Buka CPNS 2021 dengan Kuota 1 Juta, Tenaga Medis dan Penyuluh Pertanian Masuk Pioritas
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp48,80 Triliun Bantu UMKM, Airlangga: Terdampak Paling Besar Akibat Covid-19
"Kalau kita bandingan dengan kuartal kedua ekonomi kita tumbuh positif 5,05 persen," kata kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam press conference, Kamis, 5 November 2020.
Tapi kata Suhariyanto secara tahunan Ekonomi Indonesia kuartal III masih mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen
"Meski masih mengalami kontraksi tetapi kontraksinya tidak sedalam Kuartal II tahun 2020 sebesar 5,32 persen, artinya terjadi kebaikan," ujarnya.