131 Tewas Saat Tragedi Kanjuruhan, Polri Sebut Gas Air Mata Tidak Mematikan

- 10 Oktober 2022, 17:51 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers /PMJ News

SERANG NEWS - Total ada sebanyak 131 orang yang tewas saat tragedi Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 silam.

Banyak pihak yang menyebut, banyaknya orang tewas karena tembakan gas air mata yang dikeluarkan kepolisian.

Menyikapi hal itu, Polri mengklaim bahwa korban-korban yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata.

“CS (Chlorobenzalmalononitrile) atau gas air mata dalam tingkatan tertinggi pun tidak ada yang mematikan,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Senin 10 Oktober 2022.

Baca Juga: Ramai-ramai Desak Iwan Bule Mundur dari PSSI Imbas Tragedi Kanjuruhan, Menpora Malah Lontarkan Kalimat Ini

Dedi menuturkan, klaim tersebut didasari dari keterangan ahli maupun dokter yang menangani korban-korban dalam Tragedi Kanjuruhan.

“Dari penjelasan para ahli, dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka," katanya dikutip dari PMJ News.

"Dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata,” papar Dedi.

Lebih lanjut, korban meninggal dalam tragedi tersebut disebabkan karena kekurangan oksigen akibat berdesak-desakan. 

Halaman:

Editor: Kiki

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x