Selain pecahnya BEM, Ade juga menyinggung adanya aliansi mahasiswa lain dalam aksi tersebut. Menurutnya, itu tak sehat dalam iklim demokrasi.
“Kemarin hari Minggu ada aliansi Mahasiswa Indonesia kan, jadi sekarang paling tidak ada lima aliansi lho. Dan ini kayaknya enggak sehat buat demokrasi Indonesia,” katanya.
Dengan perpecahan pada BEM, Ade menilai gerakan mahasiswa sudah tidak menyatu. Mereka bergerak dengan agendanya masing-masing.
“Artinya gerakan mahasiswa tidak unifed tidak lagi menyatu. Kayaknya masing-masing punya patronnya, pelindungnya sendiri-sendiri, berjalan dengan agendanya sendiri,” katanya.
Baca Juga: Pegiat Media Sosial Ade Armando Babak belur Dihajar Massa Hingga Ditelanjangi, Begini Profilnya
Menurutnya, kondisi itu sangat mungkin membuat mahasiswa ditunggangi kepentingan politik tertentu.
“Jadi saya khawatir akhirnya ini akan sangat mungkin dimanfaatkan kepentingan-kepentingan politik tertentu untuk agendanya masing-masing,” ucapnya.
“Jadi mahasiswa harus sadar, bahwa mereka sangat mungkin ditunggai siapa pun ini. Sampai pecah itu bagi saya seh sangat menakutkan,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan di lokasi demo. Ade menjadi bulan-bulan masa hingga babak belur.
Ia kemudian diamankan oleh pihak kepolisian dari amukan massa. Saat ini, pihak polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.***