Akibat rasa kasihan sang nenek yang akibatnya tidak dipikirkan secara bijak, pasien yang menjadi korban.
"Fatal akibatnya, susu yang diminum pasien malah reflux (asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan), dan masuk ke paru-paru pasien, mengakibatkan gagal nafas karena paru-parunya terendam cairan susu. Seperti orang tenggelam di air," jelas dokter spesialis bedah itu.
Orang tua pasien yang mengetahui hal tersebut menangis dan marah terhadap nenek pasien.
"Kami semua lemas, orang tua pasien menangis kencang, marah pada nenek pasien yang notabene orang tuanya sendiri," kata dr. Arif menjelaskan situasinya saat itu.
Di akhir utasnya, Dr. Arif Budi Satria berpesan kepada setiap orang untuk tidak membabi buta dalam mencintai orang lain, termasuk kepada anak ataupun keluarga sendiri.
"Dari kasus ini pelajaran yang bisa diambil, cinta itu butuh ilmu. Bahwa cinta itu buta, perasaan memang kadang mengharu menghanyutkan, tapi akal jangan ditinggalkan," ujarnya.***